Karantina Ikan Koi – Adakah koi pendatang baru di kolam anda ? Taukah anda betapa pentingnya proses karantina ikan koi yang baru anda beli? Harap hati hati terhadap adanya koi baru. Terlepas dari kolam mana asal koi baru, anda harus berhati-hati memperlakukannya. Jangan sekali kali menganggap sepele koi yang baru datang, bila anda tidak ingin mendapat masalah serius nantinya.
Mungkin banyak diantara anda yang sudah terbiasa tidak melakukan karantina, alias koi baru langsung masuk kolam, dan koinya sehat-sehat saja. Tetapi bila anda ceroboh, bisa menimbulkan tingkat kematian yang tinggi bagi koi baru anda, atau bahkan terhadap koi lainnya .
Bila ingin aman, tidak ada salahnya anda lakukan karantina terhadap koi baru anda.
Cara Merawat Ikan Koi baru
Koi yang baru datang, sedang dalam kondisi stress berat, apalagi koi baru saja mengalami perjalanan jauh dan lama.
Sepanjang pengalaman penulis, koi baru yang langsung dikarantina sebelum masuk kolam, selanjutmya akan sehat dan aman, baik bagi koi baru itu sendiri maupun bagi koi lama yang telah eksist. Sebaliknya koi baru yang langsung masuk kolam tanpa melalui proses karantina, berpotensi menimbulkan masalah bagi koi dan kolam anda.
Memang dengan proses karantina perlu waktu, biaya dan kesabaran. Tetapi hasilnya akan sangat memuaskan. Koi baru anda tetap sehat dan koi lama aman-aman saja. Apalagi bila koi anda bermutu tinggi, langka dan mahal harganya.
Mengapa perlu karantina ?
Koi anda stress didalam kantong plastic meski beroksigen sekalipun. Koi sangat sensitip terhadap ruang gerak da kadar oksigen dalam air. Maksudnya bila koi ada didalam kantong, tentu tidak bisa bergerak bebas dan dengan pasokan oksigen yang terbatas, hal ini menimbulkan ketidaknyamanan baginya.
Memang transportasi koi yang umum dipakai adalah dengan menggunakan kantong beroksigen. Bahkan koi yang diimport dari luar negeripun dengan cara yang sama. Oleh karena itu masalah metode transportasi kita abaikan saja.
Bila koi stress, maka daya tahan tubuhnya akan melemah, sama juga seperti manusia Sebaliknya bila dalam kondisi fit, koi punya daya tahan terhadap serangan penyakit dan infeksi.
Berdasarkan hal tsb. maka koi yang stress, musti dikondisikan terlebih dahulu, agar minimal mengurangi stressnya dahulu sebelum masuk kolam.
Tujuan karantina koi
1. Menurunkan stress.
2. Memantau kondisi dan kesehatan koi
3. Penyesuaian dengan kualitas air dikolam anda
4. Mengembalikan kondisi koi menjadi fit.
Bagaimana proses karantina ?
Anda tentu harus menyediakan wadah khusus untuk karantina koi. Pakailah tempat yang tidak terlalu sempit, sesuai dengan panjang koi, tetapi juga jangan terlalu luas. Bisa menggunakan bak semen atau fibre glass, namun idealnya menggunakan aquarium (bak transparan), sebab kita bisa dengan mudah mengamati kondisi koi yang sedang dikarantina dengan mudah dan jelas.
Tempatkan wadah karantina ditempat yang aman, jauh dari kebisingan, sebab koi juga sensitip terhadap suara dan perubahan intensitas cahaya.
Berapa lama karantina ?
Tidak perlu terlalu lama dalam bak karantina. Bila kondisi koi normal, maka paling lama 2 minggu, koi sudah terlihat sehat dan sudah bisa dipindahkan ke kolam anda.
Tetapi bila secara phisik, koi anda masih terlihat sakit maka perlu dilakukan pengobatan. Biasanya koi yang memburuk kondisinya, maka pada hari ke 4 atau ke 5 pada masa karantina, akan menunjukkan gejala-gejala sakit, antara lain berdiam diri, sisik berwarna kemerah-merahan, timbul bercak2 merah, terdapat kutu (parasit) yang menempel di badannya , pada ekor terlihat guratan merah atau tanda kerusakan pada siripnya, mata cekung atau tertutup selaput putih dll.
Bila koi memburuk kondisinya, maka harus segera dilakukan diagnosa terhadap penyakit koi, untuk menentukan obat yang tepat. Pemberian obat harus segera dilakukan untuk mengurangi resiko kematian koi.
Perlengkapan bak karantina.
Cara merawat ikan koi baru dibutuhkan peralatan di dalam bak karantina antara lain pompa (submersible pump), blower (aerator), heater dan jaring atau penutup bak.
Pakailah air kolam untuk karantina, jangan mengggunakan air baru yang belum cukup kadar oksigennya, bisa2 koi anda makin stress bahkan mati.
Pompa filter diperlukan untuk mengalirkan air ke ruang filter. Kecukupan pasokan oksigen harus dipertahankan dengan aerator. Heater (pemanas air) diset pada suhu 30 – 32 º Celcius. Jangan lupa, bak harus ditutup rapat dengan jaring atau papan dll untuk menjaga koi tidak loncat keluar bak.
Yang terpenting dalam proses karantina adalah menjaga suhu air tetap antara 30 – 32 º Celcius (hangat). Pada suhu tersebut, bakteri dan virus bisa menjadi lemah sehingga tidak mampu menginfeksi koi. Untuk mendapatkan suhu yang stabil, maka bak karantina ditutup rapat, dengan catatan supply oksigen tetap berjalan normal.
Tingkat Kepadatan ikan
Koi yang dikarantina jangan terlalu banyak. Cara merawat ikan koi baru, idealnya hanya 1 ekor koi dalam 1 bak karantina. Jangan melakukan karantina 2 ekor koi dalam 1 bak. Bila lebih dari 1, maka minimal 3 ekor dalam 1 bak. Mengapa tidak 2 ekor dalam 1 bak ? Sesuai pengalaman, bila kita karantina 2 ekor, maka bila salah satu koi stress berat, sampai meloncat-loncat, maka koi lainnya akan terpengaruh. Bila hanya ada 2 ekor koi baru bagaimana ? Ambil 1 ekor koi lagi yang sudah ada dikolam anda dengan ukuran yang sama untuk menggenapkan 3 ekor.
Bila 3 ekor atau lebih, maka pengaruhnya relatip berkurang, mengingat sifat koi adalah senang berkelompok.
Hal hal penting dalam perawatan ikan koi pada masa karantina
1. Jaga suhu air konstan antara 30 – 32 º Celcius.
2. Koi dipuasakan (tidak diberi pakan)
Maksudnya agar koi tidak mengeluarkan kotoran yang dapat merusak kualitas air.
3. Tutup rapat-rapat bak karantina, untuk mempertahankan suhu air dan menjaga agar koi tidak melompat keluar. Oleh karena itu gunakan penutup yang lunak (Triplex atau Styrofoam atau jaring yang ditindih pemberat), agar tidak merusak sisik, bila koi meloncat-loncat.
4. Jaga kualitas air, selama masa perawatan ikan koi di dalam karantina, air tidak perlu sering2 diganti. Dengan penggantian air berarti merubah kondisi air, hal ini dapat mengganggu kenyamanan koi dan dapat menimbulkan stress.
5. Bila mempergunakan lampu penerangan, sekali hidup jangan pernah dihidup matikan, koi sensitip terhadap perubahan intensitas cahaya.
6. Bila koi tidak menunjukkan gejala terkena penyakit, maka tidak perlu diberikan obat-obatan seperti garam dan obat2 lainnya. Obat yang tepat hanya dipakai bila koi terlihat gejala sakit atau kena serangan penyakit.
7. Bila masa karantina telah melewati 14 hari, maka heater bisa dilepas, dan bila suhu air telah normal, maka koi siap dipindahkan ke kolam.
Cara pemindahan koi dari karantina ke kolam utama
1. Setelah Heater telah dilepas beberapa jam sebelumnya, maka setelah suhu air telah normal, pindahkan koi dengan dimasukkan kedalam kantong plastik. Jangan memindahkan koi hanya dengan menggunakan jaring dan langsung masuk kolam !!. Bila anda menyediakan tabung oksigen maka akan lebih baik bila kantong plastik dapat sekaligus diisi oksigen dan diikat.
2. Secara perlahan segera letakkan koi dalam kantong beroksigen tsb diatas air kolam selama +/- 15-30 menit. Maksudnya adalah untuk menyesuaikan suhu air dalam kantong dengan air kolam.
3. Setelah itu buka kantong plastik dan coba bandingkan suhu air di kantong dengan dikolam dengan tangan anda. Bila dirasa suhu air telah sama, kemudian masukkan air kolam ke dalam plastik hingga penuh dan buka lebar-lebar kantong plastik, agar koi bisa keluar dengan sendirinya. Jangan sekali kali mengeluarkan koi secara paksa !! Hal ini bisa menimbulkan stress pada koi .
4. Bila tidak ada tabung oksigen maka isilah kantong dengan air karantina 50 %, kemudian angkat dan segera bawa ke kolam dan tambahkan air kolam dalam kantong hingga penuh. Kemudian buka lebar-lebar kantong plastik, agar koi bisa keluar dengan sendirinya.
Pemantauan koi pasca karantina
Setelah koi dilepas ke kolam, maka selama 3 hari setelah itu, harus tetap dipantau kondisinya. Bila koi terlihat sehat, bergerak dinamis dan nafsu makan besar, maka kita bisa melepas nafas lega. Koi kita telah kembali ke kondisi normalnya.
Tetapi bila koi belum menunjukkan kondisi sehat, maka segera angkat lagi, dan kembali masuk ke bak karantina. Cara memindahkan koi dari kolam ke bak karantina, sesuai prosedur diatas. Proses rekarantina ini sama halnya dengan proses karantina awal.
Memang merawat koi baru tidak mudah, perlu kesabaran dan agak merepotkan, tetapi demi koi kesayangan, apapun akan kita lakukan bukan ?
Sebagaimana diketahui, bahwa proses karantina adalah hal yang sangat penting, bahkan wajib dilaksanakan terutama untuk koi yang sedang sakit apalagi jika ada koi baru. Jika ingin menambah koleksi Koi yang anda pelihara di kolam, usahakan semaksimal mungkin agar benar-benar efektip untuk menyelamatkan koi anda, baik koi yang baru datang maupun koi-koi lama yang sudah berada di dalam kolam.
Artikel ini diturunkan terkait dengan banyaknya para pemelihara koi yang tidak melakukan proses karantina dengan benar, mungkin karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup atau menganggap remeh terhadap proses karantina koi.
Pentingnya Proses Karantina Ikan Koi
Mengapa ikan koi perlu dimasukkan dalam proses karantina? Sebab proses karantina dilakukan dengan tujuan yaitu :
1. Menurunkan stress.
2. Memantau kondisi dan kesehatan koi
3. Penyesuaian dengan kualitas air dikolam anda
4. Mengembalikan kondisi koi menjadi fit.
Koi yang sedang berada dalam kondisi stress akan sangat mudah terserang penyakit.
Terlepas dari itu semua, proses karantina koi pada prinsipnya adalah perlakuan khusus kepada koi agar kondisinya tetap baik atau kembali sehat.
Jenis Karantina Ikan Koi
Terdapat beberapa jenis Karantina Koi sesuai dengan keperluannya antara lain :
1. Karantina Untuk Merawat Koi Sakit
Mengapa koi yang sedang sakit harus dilakukan karantina? Alasannya selain agar tidak menularkan penyakit kepada koi lain, juga untuk perawatan yang lebih intensif. Dalam merawat koi sakit tentu diperlukan obat tertentu sesuai dengan jenis penyakitnya. Harap diketahui bahwa prinsip pemberian obat-obatan adalah hanya untuk koi-koi yang sedang sakit saja.
Oleh sebab itu jangan memberi obat kepada koi yang berada di dalam kolam, kecuali jika terjadi serangan penyakit pada koi secara masal. Pindahkan koi yang sedang sakit ke dalam wadah karantina yang terpisah, selain untuk perawatan dan memudahkan pengawasan, juga menghemat penggunaan obat.
Ikan Koi sakit harus dilakukan perawatan yang lebih intensif agar dapat segera sembuh dari penyakitnya. Untuk itulah maka diperlukan fasilitas karantina yang baik untuk merawat koi. Fasilitas karantina ikan koi wajib disediakan yang dapat digunakan seawaktu-waktu jika dibutuhkan.
Namun demikian, tak sedikit para pemelihara koi yang melakukan perawatan seadanya saja, sehingga justru membuat koi yang sakit makin tidak nyaman atau stres dan makin sulit untuk sembuh. Jika anda ingin merawat koi yang sedang sakit dengan baik berikut ini tips standar karantina koi :
1. Bak karantina ikan koi sakit
Mungkin ada yang bertanya. apa perlunya menggunakan aquarium sebagai bak karantina? Jika terdapat luka atau tanda-tanda ikan koi sakit yang berada di tubuh koi bagian samping, maka akan lebih mudah memantaunya melalui aquarium transparan (kaca). Itu saja pertimbangannya.
2 Dimensi bak karantina untuk ikan koi sakit
Mengapa hal ini penting? Sebab koi memerlukan ruang yang cukup agar merasa nyaman, apalagi untuk ikan koi sakit. Wadah karantina yang terlalu sempit, akan membuat koi sulit bergerak. Idealnya ukuran bak karantina adalah minimal dengan panjang : 3 dan lebar : 2 (x panjang Koi).
Sebagai contoh misalnya untuk koi dengan ukuran 20 cm, maka dibutuhkan wadah berukuran 60 x 40 cm.
3. Air untuk mengisi bak karantina
Pada saat pertama kali melakukan karantina ikan koi sebaiknya jangan menggunakan air baru, tapi gunakan saja air dari kolam yang ada. Mengapa demikian?
Sebab kondisi air baru dan air kolam tentu berbeda kualitasnya. Perbedaan kualitas air inilah yang membuat koi menjadi makin tidak nyaman (stres). Oleh sebab itu, agar koi tetap merasa nyaman, gunakan saja air kolam untuk mengisi bak karantina.
4. Penggantian air
Lakukan penggantian air pada wadah karantina ikan koi maksimal 20 % setiap hari dengan air baru. Tujuannya adalah agar secara bertahap kualitas air meningkat. Dengan mengganti air sebanyak 20% per hari, maka pada hari ke-6, kualitas air pada kondisi terbaiknya.
5. Pasang Heater
Heater atau pemanas air banyak dijual si toko aquarium dan ikan hias. pilih barang dengan kualitas yang baik, agar awet dan aman digunakan. Kemudian atur suhu pada 30-32° C. Mengapa harus pada suhu tersebut?
Sebab pada suhu air tersebut, aktifitas bakteri dan virus yang menyerang koi melemah bahkan ada yang mati, sehingga membantu koi untuk bertahan dan melawan serangan penyakit dengan menggunakan antibodi yang ada di tubuh koi.
6. Pasang Aerator
Aerator adalah termasuk dalam standar karantina koi yaitu alat untuk meningkakan kadar oksigen yang terlarut di dalam air, biasanya berupa pompa udata (air blower) yang menghasilkan gelembung udara. Kadar oksigen yang larut di dalam air harus tercukupi, agar koi dapat bernafas dengan baik/normal.
7. Pasang Filter
Fasilitas standar karantina harus juga dilengkapi filter meskipun sederhana, sebab untuk menjaga kualitas air akan tetap stabil. Media filter yang digunakan adalah jap mat atau dacron untuk menyaring partikel kasar, batu zeolith untuk menyerap amonia dan arang kelapa (carbon aktif) untuk menyerap gas dan racun.
8. Pasang penutup
Koi yang berada di dalam bak karantina, terkadang suka meloncat keluar, karena belum terbiasa di tempat yang sempit. Oleh sebab itu, gunakan penutup dari bahan yang lunak seperti styrofoam atau kardus untuk menghalangi koi meloncat keluar bak karantina
9. Gunakan obat seperlunya untuk ikan koi sakit
Jangan asal memberikan obat jika anda tidak mengatahui apa kegunaanya. Oleh sebab itu, anda perlu menambah pengetahuan tentang penyakit dan obat-obatan yang diperlukan. Amati kondisi koi dan lakukan diagnosa terhadap penyakit yang sedang menyerang. Beri obat sesuai petunjuk penggunaannya (dosis yang tepat)
10. Ikan Koi sakit jangan diberi pakan
Pada 7 hari pertama sejak koi memasuki masa karantina, jangan diberi pakan. Mengapa demikian? Sebab koi yang sakit biasanya tak punya nafsu makan, dan yang terpenting adalah untuk menjaga kualitas air agar tetap baik untuk koi. Koi yang diberi pakan akan membuang kotoran dan kotoran koi akan menimbulkan racun yang berbahaya bagi koi. Tak perlu khawatir, sebab koi tetap bertahan hidup meski tidak makan selama 1 bulan.
11. Setelah 7 hari
Setelah karantina berlangsung selama 7 hari dan koi sudah tampak sehat, ganti air dengan air kolam maks. 20%. Mengapa diganti dengan air kolam?
Hal ini dilakukan agar koi dapat beradaptasi dengan air kolam. Pada prinsipnya, koi harus berada pada air dengan kondisi yang stabil. Oleh sebab itu dengan mengganti air dengan air kolam, maka koi akan dikondisikan berada di dalam air yang sama dengan air kolam. Sehingga nanti ketika dipindahkan ke kolam, maka koi tetap merasa nyaman karena kondisi airnya sama.
12. Setelah 7 hari lepas Heater
Setalah 7 hari jika kondisi koi sudah membaik atau tampak sehat, maka heater boleh dilepas. Dengan demikian maka temperatur air berangsur-angsur kembali normal. Hal ini adalah persiapan bagi koi untuk dipindahkan ke kolam. Dengan temperatur air di dalam wadah karantina yang sama dengan air kolam, maka koi aman untuk dipindahkan ke kolam.
Pada kondisi ini, anda boleh memberi pakan namun dalam jumlah yang sedikit saja. Hanya sebatas untuk mengetahui apakah nafsu makan koi sudah kembali normal.
13. Setelah 14 hari
Setalah 14 hari dalam masa karantina, seharusnya koi sudah kembali sehat dan bisa dipindahkan kembali ke kolam. Namun demikian, jika koi masih terlihat lemah dan masih ada tanda-tanda sakit, maka lanjutkan proses karantina. Pastikan koi dalam keadaan sehat sebelum dipindahkan kembali ke kolam
2. Karantina Dalam Rangka Pengiriman Koi Jarak Jauh
Karantina juga perlu dilakukan ketika koi akan dikirim ke luar daerah atau memerlukan waktu tempuh yang lama atau berjam-jam. Hal ini biasanya dilakukan oleh para penjual koi (koi dealer) atau peternak koi (koi breeder) sebelum melakukan pengiriman koi dalam jumlah besar keluar daerah.
Ada beberapa metoda proses karantina koi sebelum dilakukan pengiriman koi jarak jauh. Informasi selangkapnya bisa dibaca pada artikel berikut ini :
3. Karantina Sementara
Ada kalanya dilakukan karantina sementara, misalnya saja karena terjadi pemutusan aliran listrik oleh PLN, atau bisa juga karena kolam utama sedang dilakukan renovasi. Meskipun bersifat sementara, namun proses karantina ini kadang sampai berhari-hari, khususnya jika kolam sedang dibangun atau direnovasi. Bagaimana caranya bisa dibaca berikut ini :
Cara merawat Koi ketika Kolam direnovasi – Saya pernah beberapa kali membongkar kolam besar untuk keperluan renovasi kolam dan memindahkan puluhan ekor koi berbagai ukuran yang ada di dalamnya. Setelah selesai renovasi, tak ada satupun koi yang mati.
Mau tau rahasianya?
Begini caranya. Jika jumlah koi cukup banyak sampai puluhan atau bahkan ratusan ekor, buatlah bak penampungan sementara yang lokasinya tak jauh dari kolam.
Mengapa?
Hal ini sekadar untuk mempercepat proses pemindahan koi dari kolam ke bak penampungan. Mengapa harus dilakukan dengan cepat? Sebab prinsip dalam memindahkan koi harus dilakukan secepat mungkin, untuk menghindari koi menjadi stres. Karena jika harus menunggu waktu apalagi harus dimasukkan ke dalam kantong beroksigen meski untuk sementara, maka dapat mengakibatkan koi stress.
Membuat bak penampungan saat renovasi kolam
Mudah saja.
Caranya dengan membuat bak penampungan dari plastik terpal. Bikin dulu kerangka dari kayu kaso, untuk membuat bak dengan ukuran luas sesuai dengan jumlah koi yang akan ditampung. Tinggi air di bak penampungan cukup 40-50 cm.
Setelah rangka kayu selesai dibangun, pasang lembaran terpal plastik hingga membentuk sebuah bak. Sebaiknya pakai terpal baru, atau boleh pakai terpal lama, tapi pastikan tidak ada jamur atau kotoran yang menempel.
Terpal agar dipasang dengan rapi dan diikat yang kuat agar lebih kokoh digunakan sebagai bak penampungan.
Setelah bak penampungan dari terpal plastik itu selesai, maka penuhi bak dengan air kolam. Inilah rahasianya. Air yang dipakai dalam bak penampungan harus dari kolam lama. Biar saja, meski warna airnya hijau.
Jangan sekali-kali menggunakan air baru (meski sudah diendapkan semalaman), jika tak ingin semua koi akan bermasalah dengan kesehatannya.
Setelah air penuh, jangan terburu-buru memindahkan koi. Persiapkan dulu filter dan aerator secukupnya. Filter yang digunakan sederhana saja yang sifatnya untuk menyaring kotoran koi agar tak terlalu berlebihan jumlahnya.
Sebaiknya bikin 2 bak penampungan, Tujuannya untuk mengumpulkan koi dengan ukuran yang sama dalam satu bak.
Kenapa koi harus dikumpulkan dengan yang seukuran?
Sebab luas bak penampungan tentu akan lebih kecil daripada kolam sebelumnya, sehingga tentu membuat koi merasa perlu menyesuaikan dengan kondisi barunya. Biasanya jika koi dicampur antara yang ukuran besar dan yang kecil, maka koi yang kecil seringkali lompat-lompat, sehingga akan mengganggu koi lainnya. Jika koi seukuran dikumpulkan maka akan mengurangi resiko koi yang lompat-lompat.
Kurangi air kolam hingga tinggi air di bawah lutut, agar mudah menangkap koi. Pindahkan semua koi yang ada dengan segera ke bak penampungan yang telah siap tersedia. Karena lokasi bak penampungan dekat dengan kolam, maka tak butuh waktu lama untuk memindahkan semua koi yang ada.
Setelah semua koi dipindahkan ke bak penampungan, jangan lupa memasang penutup berupa jaring diatas bak penampungan, untuk melindungi koi agar tak loncat keluar.
Tak perlu di berikan obat-obatan atau pakan apapun, selama dalam masa penampungan. Koi dipuasakan dengan tujuan agar tak mengeluarkan kotoran yang dapat meracuni koi sendiri.
Jika filter yang ada dirasa tidak cukup memadai, ganti air setiap hari dengan air baru, maks, 20 % saja. Lakukan penggantian air setiap hari selama 3 hari berturut-turut, untuk menjaga agar kadar ammonia serendah mungkin.
Jika proses renovasi kolam memakan waktu sampai sebulan atau lebih, maka siapkan alat ukur atau test kit untuk memantau kualitas air, agar kondisi air tetap stabil. Jika ada tanda2 perubahan kualitas air yang cukup significan, misal kadar ammonia atau nitrit/nitrat meningkat tajam, segera ganti air maks, 10 % saja.
4. Karantina Untuk Koi Baru
Inilah yang paling penting untuk diketahui. Sebab terkait dengan kedatangan koi baru yang akan masuk ke dalam kolam anda. Hendaknya anda berhati-hati jika akan memasukkan koi baru ke kolam utama yang sudah banyak penghuninya.
Mengapa demikian? Jangan salah, gara-gara ada seekor koi baru yang masuk ke dalam kolam utama, maka dapat menyebabkan koi lainnya menjadi stres hingga sakit atau bahkan beberapa hari kemudian koi mati masal.
Oleh sebab itu, sekali lagi lakukan sebaik mungkin untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang bisa saja terjadi.
Harap berhati-hati ketika anda ingin menambah koleksi ikan koi. Koi yang baru dibeli harus dikondisikan terlebih dahulu dan diperlakukan dengan benar. Iulah pentingnya proses karantina koi baru sebelum masuk kolam utama.
Mengapa demikian? Sebab koi yang baru masuk ke kolam utama, dalam kondisi stres atau setidaknya perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi air kolam.
Tak sedikit para pemelihara koi yang tidak sabar ingin melihat koi yang baru dibelinya itu segera berenang di kolam bersama koi-koi yang sudah ada. Akibatnya, koi yang baru datang mendadak sakit dan bahkan dampak yang lebih buruk lagi adalah membuat koi-koi lainnya juga ikut terserang penyakit.
Oleh sebab itu, ketika anda ingin memasukkan koi baru ke dalam kolam utama, maka untuk mengurangi resiko kematian koi, maka sebaiknya lakukan hal-hal sebagai berikut ini :
-
Koi Baru wajib masuk karantina.
Hal pertama yang harus dilakukan ketika anda membeli koi baru adalah jangan pernah langsung memasukkannya ke kolam utama. Untuk diketahui, koi yang baru saja anda beli, tentu dalam kondisi stres, sebab ketika dalam perjalanan menuju ke rumah anda, koi berada di dalam kantong plastik beroksigen yang sempit.
Dalam kondisi seperti inilah, koi anda akan mengalami stres. Hal ini ditandai dengan koi yang melompat-lompat ketika berada di dalam kantong beroksigen.
Untuk itu, sangat disarankan agar koi yang baru datang agar dirawat terlebih dahulu di dalam bak karantina. Selain untuk mengembalikan kondisi koi agar kembali normal, juga untuk memastikan bahwa koi dalam kondisi sehat atau tidak sedang terserang penyakit.
Mengenai perawatan koi di dalam bak karantina dapat di baca pada artikel berikut :
2. Pasca Karantina
Setelah menjalani fase karantina, yang memakan waktu sekitar 7 sampai 14 hari, maka diharapkan kondisi koi sudah dalam keadaan normal dan pastikan bahwa koi anda benar-benar sehat. Tibalah saatnya untuk memasukkan koi tersebut ke dalam kolam utama.
Namun demikian, agar semuanya aman, maka lakukan hal-hal berikut :
a. Tidak memberi pakan pada koi lama
2 (dua) hari sebelum memasukkan koi baru, maka untuk koi-koi yang sudah ada di kolam jangan diberikan pakan. Mengapa ini harus dilakukan, sebab untuk menjaga kualitas air kolam agar tetap stabil.
Sebagaimana diketahui, bahwa jika anda memberi pakan, maka koi akan mengeluarkan kotoran yang dapat membuat kualitas air kolam menurun.
b. Tidak memberi pakan pada koi baru
Koi yang baru masuk kolam utama, perlu waktu yang cukup untuk menyesuaikan diri dengan kondisi air kolam. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan diberi pakan dulu selama 3 atau 4 hari.
Selama dalam kondisi puasa, air kolam anda tentu akan menjadi lebih jernih dari biasanya, sebab tak ada sedikitpun kotoran koi di dalam kolam. Dalam kondisi ini, amati perkembangan kondisi koi yang baru. Apakah sudah tampak sehat dan berenang aktif sebagaimana koi-koi lainnya.
Jika dalam waktu 3-4 hari, koi baru dalam kondisi sehat, maka hari berikutnya ana boleh memberi pakan, namun sedikit saja. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui, apakah koi baru sudah punya nafsu makan yang baik.
c. Pemberian pakan setelah 7 hari
Setelah berjalan 7 hari sejak koi lama puasa, maka pada hari ke 8, koi sudah boleh diberikan pakan secara teratur seperti yang dilakukan sebelumnya.
Salah Kaprah didalam proses Karantina Ikan Koi
Seringkali terjadi ‘salah kaprah’ maksudnya adalah suatu kesalahan yang dilakukan namun dianggap sebagai hal yang biasa saja. Padahal, ini sangat beresiko dan dapat mengancam kesehatan atau keselamatan koi baru.
Beberapa salah kaprah yang terjadi antara lain :
1. Wadah Karantina Terlalu Sempit
Ketika berada di dalam bak, koi harus diupayakan agar merasa tenang dan nyaman. Sebab memang tujuannya agar koi kembali pada kondisi normal (tidak stres). Kesalahan yang umum terjadi adalah penggunaan bak karantina yang terkesan asal-asalan saja. Kadang berupa kotak styrofoam atau sebuah ember kecil. Padahal ini adalah suatu kesalahan fatal.
Mengapa? Sebab jika koi berada di tempat yang terlalu kecil atau sempit, maka bukan membuatnya tenang dan nyaman malah justru sebaliknya. Koi merasa tersiksa dan tingkat stresnya makin bertambah.
Oleh karena itu, gunakan wadah karantina yang cukup luas agar koi bisa merasa nyaman. Sebaiknya gunakan bak dengan ukuran panjang : minimal 4 kali panjang koi dan lebar : minmal 2 kali panjang koi.
Sebagai contoh jika anda melakukan karantina koi yang berukuran 20 cm, gunakan bak berukuran 80 cm x 40 cm.
2. Air Cetek
Kesalahan lainnya adalah terkait tinggi air pada bak karantina. Air di dalam bak jangan terlalu sedikit (cetek) sehingga membuat koi berenang cepat secara terus menerus, apalagi ditambah adanya arus air dan aerasi yang terlalu besar. Hal ini juga membuat koi tak bisa tenang.
Sebaliknya, jika air di dalam bak karantina terlalu tinggi, maka akan menyebabkan koi berdiam diri di dasar atau di sudut bak atau bisa juga koi berada di permukaan air akibat rendahnya kadar oksigen yang larut di dalam air.
Tinggi air usahakan sekitar 30-40 cm untuk koi ukuran 20 cm. Makin besar koi, maka makin tinggi pula airnya.
3. Tidak Menggunakan Filter
Oleh karena koi tak diberi pakan, ada yang beranggapan bahwa bak karantina tidak perlu ada filter. Hal ini keliru, sebab koi yang sedang stress seringkali mengeluarkan banyak lendir yang dapat merusak kualitas air.
Bak karantina Koi juga perlu dilakukan proses filterasi agar kualitas air tetap terjaga dengan baik. Gunakan media filter kimiawi seperti batu ziolite dan arang kelapa (carbon active) untuk menyerap racun.
4. Salah Obat atau Memberi Obat yang Tidak Diperlukan
Setiap obat tentu ada tujuan penggunaannya yaitu untuk membasmi penyakit tertentu. Oleh karena itu, gunakan obat yang tepat untuk merawat koi anda. Amati terlebih dahulu kondisi koi yang sedang sakit dan usahakan untuk mengetahui apa penyebabnya. Penyakit koi dapat disebabkan antara lain oleh Parasit, Bakteri atau virus. pilih obat yang tepat sesuai dosis dan jenis penyakitnya.
Jangan asal memberi obat, tanpa tahu apa jenis penyakitnya apalagi tidak mengetahui apa manfaat obat yang diberikan. Oleh sebab itu, pengetahuan anda tentang penyakit koi dan obat-obatan juga diperlukan.
5. Memberi Pakan Koi Sakit
Memberi pakan pada koi yang sedang sakit adalah kekeliruan yang seringkali terjadi. Mengapa?
Sebab jika koi dalam keadaan stres atau sakit tentu nafsu makannya berkurang atau bahkan tak punya nafsu makan sama sekali. Bilapun koi mau makan, maka akan menimbulkan kotoran yang mencemari bak karantina. Sementara wadah karantina tidak cukup luas dengan sistem filter yang sederhana.
Jadi, memberi pakan kepada koi yang sedang sakit, tak ada gunanya, justru membuat kondisi makin memburuk.
Hendaknya selama koi berada di dalam bak karantina, jangan diberi pakan selama 7 hari pertama. Tak perlu khawatir, koi akan tetap hidup meskipun tidak makan selama sebulan.
Setelah 7 hari dan koi tampak mulai menunjukkan kondisi sehat atau kembali normal, maka bolehlah memberi pakan sedikit saja (beberapa butir pelet ), tujuannya hanya sebagai tester atau untuk mengetahui nafsu makan koi.
6. Periode Karantina Terlalu Singkat
Tak sedikit para pemelihara koi yang tidak sabar dalam merawat koi. Belum genap 7 hari, karena koi sudah tampak sehat, lalu dianggapnya sudah siap masuk ke kolam. Padahal ini keliru, sebab masa inkubasi penyakit koi rata-rata 7 – 14 hari.
Oleh sebab itu, jika belum genap 14 hari, jangan terburu-buru memindahkan koi ke kolam utama. Jika anda tidak sabaran, maka bisa saja koi yang sudah tampak sehat, ketika masuk ke kolam utama. justru bersamaan waktunya dengan penyakit yang menyerang.
Jika koi sudah masuk ke dalam kolam. anda akan sulit mengawasinya apalagi sudah bercampur koi lain yang banyak jumlahnya.
Ingat, merawat koi perlu kesabaran dan ketelatenan. Pastikan bahwa koi sudah dalam keadaan sehat dan siap dipindahkan ke kolam utama.
Demikianlah semoga bermanfaat
Doni Bastian