Sebagaimana diketahui, bahwa proses karantina adalah hal yang sangat penting, bahkan wajib dilaksanakan terutama untuk koi yang sedang sakit apalagi jika ada koi baru. Jika ingin menambah koleksi Koi yang anda pelihara di kolam, usahakan semaksimal mungkin agar benar-benar efektip untuk menyelamatkan koi anda, baik koi yang baru datang maupun koi-koi lama yang sudah berada di dalam kolam. Artikel ini diturunkan terkait dengan banyaknya para pemelihara koi yang tidak melakukan proses karantina dengan benar, mungkin karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup atau menganggap remeh terhadap proses karantina koi. Pentingnya Proses Karantina Koi Mengapa ikan koi perlu dimasukkan dalam proses karantina? Sebab proses karantina dilakukan dengan tujuan yaitu : 1. Menurunkan stress. 2. Memantau kondisi dan kesehatan koi 3. Penyesuaian dengan kualitas air dikolam anda 4. Mengembalikan kondisi koi menjadi fit. Koi yang sedang berada dalam kondisi stress akan sangat mudah terserang penyakit. Penjelasan detil tentang karantina koi dapat dibaca pada artikel ini : https://gilakoi.com/koi-keeping/2015/08/29/rahasia-pemeliharaan-koi-baru.html Terlepas dari itu semua, proses karantina koi pada prinsipnya adalah perlakuan khusus kepada koi agar kondisinya tetap baik atau kembali sehat. Terdapat beberapa jenis Karantina Koi sesuai dengan keperluannya antara lain : 1. Karantina Untuk Merawat Koi Sakit Mengapa koi yang sedang sakit harus dilakukan karantina? Alasannya selain agar tidak menularkan penyakit kepada koi lain, juga untuk perawatan yang lebih intensif. Dalam merawat koi sakit tentu diperlukan obat tertentu sesuai dengan jenis penyakitnya. Harap diketahui bahwa prinsip pemberian obat-obatan adalah hanya untuk koi-koi yang sedang sakit saja. Oleh sebab itu jangan memberi obat kepada koi yang berada di dalam kolam, kecuali jika terjadi serangan penyakit pada koi secara masal. Pindahkan koi yang sedang sakit ke dalam wadah karantina yang terpisah, selain untuk perawatan dan memudahkan pengawasan, juga menghemat penggunaan obat. 2.Karantina Dalam Rangka Pengiriman Koi Jarak Jauh Karantina juga perlu dilakukan ketika koi akan dikirim ke luar daerah atau memerlukan waktu tempuh yang lama atau berjam-jam. Hal ini biasanya dilakukan oleh para penjual koi (koi dealer) atau peternak koi (koi breeder) sebelum melakukan pengiriman koi dalam jumlah besar keluar daerah. Ada beberapa metoda proses karantina koi sebelum dilakukan pengiriman koi jarak jauh. Informasi selangkapnya bisa dibaca pada artikel berikut ini : https://gilakoi.com/serba-serbi-koi/2016/01/09/proses-pengiriman-koi-jarak-jauh-secara-masal.html 3. Karantina Sementara Ada kalanya dilakukan karantina sementara, misalnya saja karena terjadi pemutusan aliran listrik oleh PLN, atau bisa juga karena kolam utama sedang dilakukan renovasi. Meskipun bersifat sementara, namun proses karantina ini kadang sampai berhari-hari, khususnya jika kolam sedang dibangun atau direnovasi. Bagaimana caranya bisa dibaca pada artikel berikut ini : https://gilakoi.com/koi-keeping/2017/12/06/cara-merawat-koi-karena-kolam-direnovasi.html 4. Karantina Untuk Koi Baru Inilah yang paling penting untuk diketahui. Sebab terkait dengan kedatangan koi baru yang akan masuk ke dalam kolam anda. Hendaknya anda berhati-hati jika akan memasukkan koi baru ke kolam utama yang sudah banyak penghuninya. Mengapa demikian? Jangan salah, gara-gara ada seekor koi baru yang masuk ke dalam kolam utama, maka dapat menyebabkan koi lainnya menjadi stres hingga sakit atau bahkan beberapa hari kemudian koi mati masal. Oleh sebab itu, sekali lagi lakukan sebaik mungkin untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang bisa saja terjadi. Mengenai cara karantina koi baru, dapat dibaca pada artikel berikut ini : https://gilakoi.com/koi-keeping/2019/08/03/karantina-koi-baru-sebelum-masuk-kolam.html Salah Kaprah didalam proses Karantina Koi Seringkali terjadi 'salah kaprah' maksudnya adalah suatu kesalahan yang dilakukan namun dianggap sebagai hal yang biasa saja. Padahal, ini sangat beresiko dan dapat mengancam kesehatan atau keselamatan koi baru. Beberapa salah kaprah yang terjadi antara lain : 1.Wadah Karantina Terlalu Sempit Ketika berada di dalam bak, koi harus diupayakan agar merasa tenang dan nyaman. Sebab memang tujuannya agar koi kembali pada kondisi normal (tidak stres). Kesalahan yang umum terjadi adalah penggunaan bak karantina yang terkesan asal-asalan saja. Kadang berupa kotak styrofoam atau sebuah ember kecil. Padahal ini adalah suatu kesalahan fatal. Mengapa? Sebab jika koi berada di tempat yang terlalu kecil atau sempit, maka bukan membuatnya tenang dan nyaman malah justru sebaliknya. Koi merasa tersiksa dan tingkat stresnya makin bertambah. Oleh karena itu, gunakan wadah karantina yang cukup luas agar koi bisa merasa nyaman. Sebaiknya gunakan bak dengan ukuran panjang : minimal 4 kali panjang koi dan lebar : minmal 2 kali panjang koi. Sebagai contoh jika anda melakukan karantina koi yang berukuran 20 cm, gunakan bak berukuran 80 cm x 40 cm. 2. Air Cetek Kesalahan lainnya adalah terkait tinggi air pada bak karantina. Air di dalam bak jangan terlalu sedikit (cetek) sehingga membuat koi berenang cepat secara terus menerus, apalagi ditambah adanya arus air dan aerasi yang terlalu besar. Hal ini juga membuat koi tak bisa tenang. Sebaliknya, jika air di dalam bak karantina terlalu tinggi, maka akan menyebabkan koi berdiam diri di dasar atau di sudut bak atau bisa juga koi berada di permukaan air akibat rendahnya kadar oksigen yang larut di dalam air. Tinggi air usahakan sekitar 30-40 cm untuk koi ukuran 20 cm. Makin besar koi, maka makin tinggi pula airnya. 3. Tidak Menggunakan Filter Oleh karena koi tak diberi pakan, ada yang beranggapan bahwa bak karantina tidak perlu ada filter. Hal ini keliru, sebab koi yang sedang stress seringkali mengeluarkan banyak lendir yang dapat merusak kualitas air. Bak karantina Koi juga perlu dilakukan proses filterasi agar kualitas air tetap terjaga dengan baik. Gunakan media filter kimiawi seperti batu ziolite dan arang kelapa (carbon active) untuk menyerap racun. Contoh penggunaan filter pada bak karantina bisa dibaca pada artikel berikut ini : https://gilakoi.com/filterasi/2017/10/22/filter-gantung-aquarium-karantina-koi.html 4. Salah Obat atau Memberi Obat yang Tidak Diperlukan Setiap obat tentu ada tujuan penggunaannya yaitu untuk membasmi penyakit tertentu. Oleh karena itu, gunakan obat yang tepat untuk merawat koi anda. Amati terlebih dahulu kondisi koi yang sedang sakit dan usahakan untuk mengetahui apa penyebabnya. Penyakit koi dapat disebabkan antara lain oleh Parasit, Bakteri atau virus. pilih obat yang tepat sesuai dosis dan jenis penyakitnya. Jangan asal memberi obat, tanpa tahu apa jenis penyakitnya apalagi tidak mengetahui apa manfaat obat yang diberikan. Oleh sebab itu, pengetahuan anda tentang penyakit koi dan obat-obatan juga diperlukan. Mengenai penyakit koi, gejala dan metode perawatannya dapat dibaca pada artikel berikut ini : https://gilakoi.com/klinik/2020/03/11/penyakit-ikan-koi-gejala-dan-perawatan-koi-sakit.html 5. Memberi Pakan Koi Sakit Memberi pakan pada koi yang sedang sakit adalah kekeliruan yang seringkali terjadi. Mengapa? Sebab jika koi dalam keadaan stres atau sakit tentu nafsu makannya berkurang atau bahkan tak punya nafsu makan sama sekali. Bilapun koi mau makan, maka akan menimbulkan kotoran yang mencemari bak karantina. Sementara wadah karantina tidak cukup luas dengan sistem filter yang sederhana. Jadi, memberi pakan kepada koi yang sedang sakit, tak ada gunanya, justru membuat kondisi makin memburuk. Hendaknya selama koi berada di dalam bak karantina, jangan diberi pakan selama 7 hari pertama. Tak perlu khawatir, koi akan tetap hidup meskipun tidak makan selama sebulan. Setelah 7 hari dan koi tampak mulai menunjukkan kondisi sehat atau kembali normal, maka bolehlah memberi pakan sedikit saja (beberapa butir pelet ), tujuannya hanya sebagai tester atau untuk mengetahui nafsu makan koi. 6. Periode Terlalu Singkat Tak sedikit para pemelihara koi yang tidak sabar dalam merawat koi. Belum genap 7 hari, karena koi sudah tampak sehat, lalu dianggapnya sudah siap masuk ke kolam. Padahal ini keliru, sebab masa inkubasi penyakit koi rata-rata 7 - 14 hari. Oleh sebab itu, jika belum genap 14 hari, jangan terburu-buru memindahkan koi ke kolam utama. Jika anda tidak sabaran, maka bisa saja koi yang sudah tampak sehat, ketika masuk ke kolam utama. justru bersamaan waktunya dengan penyakit yang menyerang. Jika koi sudah masuk ke dalam kolam. anda akan sulit mengawasinya apalagi sudah bercampur koi lain yang banyak jumlahnya. Ingat, merawat koi perlu kesabaran dan ketelatenan. Pastikan bahwa koi sudah dalam keadaan sehat dan siap dipindahkan ke kolam utama. Demikianlah semoga bermanfaat. #donibastian
>>>Selanjutnya, silakan Login atau Join bersama [sbs_users] anggota lainnya <<<