Gilakoi.com – Ikan paus merupakan salah satu hewan mamalia yang memiliki habitat di lautan. Ada banyak jenis paus yang tersebar ke seluru penjuru lautan di bumi, salah satunya adalah paus biru yang cukup populer bagi banyak manusia. Bahkan paus biru dapat dikategorikan sebagai hewan terberat dengan bobot mencapai sekitar 190 ton.
Paus tentunya memiliki karakteristik unik tak hanya secara fisik, namun juga karakteristik bawaan yang dimilikinya. Itulah mengapa kemudian hewan ini sangat menarik untuk diamati kebiasaan dan aktivitasnya sehari-hari. Terlepas dari kisah sehari-hari dari hewan besar ini, ternyata paus banyak menyimpan filosofi penting yang dapat menjadi pengalaman hidup berharga bagi orang-orang yang mengetahuinya. Jika kamu penasaran apa saja filosofi hidup yang dapat ditiru dari ikan paus, maka beberapa hal berikut ini bisa menjadi jawabannya.
1. Berhati lembut meski memiliki postur raksasa
Membayangkan seberapa besar ukuran tubuh ikan paus di lautan mungkin sudah cukup membuat beberapa orang bergidik ngeri, apalagi jika dibandingkan dengan ukuran postur tubuh manusia yang tak seberapa dari hewan mamalia tersebut. Hal ini membuat paus seakan terlihat sebagai hewan raksasa yang berbahaya, padahal kenyataannya tak demikian. Meski berpostur sangat besar, namun paus dianalogikan sebagai hewan yang berhati lembut.
Melansir National Geographic, paus sperma menjadi satu-satunya spesies yang area tenggorokannya cukup untuk mengunyah manusia. Namun, kenyataannya justru paus tidak memakan manusia sebagai mangsanya sama sekali, dibandingkan dengan ikan hiu yang mungkin saja dapat menyerang hingga memangsa manusia.
Melalui hal tersebut, maka dapat dianalogikan bahwa meski seseorang memiliki jabatan atau posisi yang tinggi, namun jangan sampai hal tersebut membutakan mati dan hati. Selalu pahami posisi agar apa yang dilakukan tak sampai menyakiti orang lain.
2. Memiliki sikap menghargai dilihat dari caranya memilih sumber makanan
Dalam bayangan mungkin ikan paus yang memiliki bobot ratusan ton membutuhkan makanan dengan total yang banyak. Hal tersebut memang benar adanya, namun bukan berarti hewan besar juga dijadikan pilihan mangsa dari hewan mamalia ini. Alih-alih mengonsumsi hewan besar, justru paus lebih menyukai kril atau udang-udang kecil, plankton, algae, hingga ikan-ikan kecil dengan jumlah yang banyak, seperti yang dilansir Natural History Museum.
Meski pun ada banyak sekali hewan laut yang berukuran jauh lebih kecil, nyatanya memang ikan paus sangat pemilih dalam menentukan mangsa. Bahkan tak jarang banyak pula hewan-hewan kecil lainnya yang justru akrab dengan paus dan tak dijadikan santapan sama sekali.
Melalui hal tersebut, maka manusia dapat belajar bahwa mengetahui posisi dan porsi masing-masing adalah hal yang penting, selalu hargai orang lain meski pun posisi atau jabatannya berada di bawahmu. Dengan demikian, maka satu sama lain dapat saling menghargai dan menghormati secara maksimal.
3. Saling menyayangi paus lainnya
Setiap hewan memiliki keragaman karakteristik yang berbeda-beda dan hal ini bukan hanya dapat diamati dari bentuk fisiknya saja. Tak jarang banyak orang juga dapat memperhatikan karakteristik hewan melalui kehidupan sosialnya yang berbeda-beda. Salah satunya adalah kebiasaan unik yang dimiliki oleh paus.
Mengutip dari Natural History Museum, komunitas paus sama halnya dengan komunitas yang dimiliki oleh manusia dalam hal bersosial. Ciri ini dapat diamati dari bagaimana paus berenang bersama kawanannya, kemudian berburu bersama, dan seakan tak terpisahkan meski pun juga bisa membentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil.
Dari hal inilah manusia dapat belajar bagaimana cara menyayangi sesama dengan baik, yaitu dengan meningkatkan kualitas waktu bersama-sama dan tak ragu menunjukan perhatian terhadap satu sama lain.
4. Memiliki karakter tenang dan tak gemar bergaduh
Layaknya manusia yang memiliki sikap bawaan, maka hewan pun demikian, termasuk pula bagi para paus yang tinggal di lautan lepas. Memang tak dapat disamakan karakter antara satu paus dengan paus lainnya, namun biasanya adalah satu ciri khusus yang mungkin dapat diamati secara jelas dari koloni paus. Melansir Agencia Sinc, paus orca saja yang dikenal sebagai paus pembunuh bahkan memiliki karakter yang tenang dan bahkan cenderung sensitif. Hal ini dapat dikatakan bahwa hampir semua paus memiliki karakter serupa.
Paus bukanlah hewan yang gemar membuat kegaduhan, sehingga eksistensinya tenang dan tak mengusik hewan lainnya. Dari hal tersebut, maka dapat menjadi analogi bagi manusia untuk meniru karakter ikan paus. Tetaplah bersikap tenang dalam melakukan sesuatu, sehingga jangan sampai justru menjadi sumber masalah yang dapat merepotkan orang lain.
5. Cara berkomunikasi yang baik dengan sesamanya
Setiap hewan pasti memiliki cara tersendiri dalam berkomunikasi dengan sesamanya. Fungsi dari komunikasi ini tak hanya untuk menyampaikan pesan khusus, namun juga bisa sebagai tanda bahaya atau hanya untuk mencoba mengidentifikasi keberadaan satu sama lain. Dalam hal ini, paus memiliki cara yang tak kalah unik dalam berkomunikasi, sebab mereka memainkan udara dalam laringnya sehingga memproduksi bunyi-bunyi khusus.
Mengutip dari Bio Geo Planet, paus berkomunikasi dengan suara yang kompleks, termasuk seperti bunyi klik, siulan, kicauan, hingga nada atau lagu yang rumit untuk dijelaskan. Meski demikian, jika mendengar suara paus di lautan, maka nadanya dapat sangat lembut dan hal ini seakan tak merefleksikan hewan dengan ukuran raksasa ini. Hal ini dapat menjadi contoh bagi manusia untuk dapat meniru karakter paus yang berkomunikasi dengan baik melalui cara yang halus dengan sesamanya, sehingga dapat meminimalisir kesalahpahaman yang mungkin terjadi.
Ternyata ada banyak hal positif yang dapat dipetik dari hewan berbobot besar ini. Meski paus mungkin dianggap sebagai hewan raksasa yang mengerikan, namun ternyata banyak sisi-sisi tersembunyi yang tak banyak orang ketahui.