Gilakoi.com – Apakah kalian kenal dengan siput? Jika mendengar nama tersebut, pasti gambaran yang terpancar di dalam pikiran adalah hewan yang lembek serta berlendir. Selain itu, hewan tersebut biasanya ditemui hanya di daerah dataran penuh tumbuh-tumbuhan dan pepohonan. Akan tetapi, apakah kamu tahu bahwa ada juga siput yang hidup di laut?
Nudibranch adalah hewan moluska yang tergolong dalam kelas Gastropoda. Nama nudibranch sendiri berasal dari kata latin nudus (telanjang) dan kata yunani brankhia (insang), yang bermakna “insang telanjang” jika digabungkan. Dalam bahasa Indonesia, nudibranch sendiri diartikan sebagai “siput laut” atau “kelinci laut”. Hewan mungil ini memiliki keanekaragaman spesies yang kaya dalam sub-kelasnya.
Karakteristik dan Keunikan Nudibranch
Nudibranch adalah hewan laut mungil yang unik. Hewan ini hanya berukuran sekitar 1 mm hingga 600 mm. Selain itu, hewan ini memiliki mata mungil yang hanya bisa digunakan untuk membedakan gelap dan terang. Oleh karena itu, hewan ini lebih banyak memanfaatkan bagian tubuh berbentuk tentakel yang mirip dengan telinga kelinci bernama Rhinopore yang berguna untuk mencium, mengecap, dan merasakan lingkungannya. Untuk sistem pernapasan, sebagian besar spesies hewan ini memiliki insang telanjang berbentuk jambul di bagian punggung ke belakang yang berfungsi sebagai struktur pernapasan sekunder. Beberapa spesies nudibranch memiliki insang yang juga mengandung racun sebagai mekanisme pertahanan diri.
Ciri anatomis utama nudibranch adalah bagian tubuh berbentuk lidah yang bernama radula. Bagian tubuh ini berfungsi sebagai pengikis sumber makanan. Bentuk dan pola gigi dari radula berbeda-beda perkembangannya berdasarkan jenis makanan yang dimangsa tiap spesies. Beberapa spesies menggunakan radula untuk menghisap mangsanya setelah dicerna jaringannya dan beberapa spesies lain menggunakannya untuk memakan langsung makanannya. Oleh karena itu, bagian tubuh ini dimanfaatkan untuk tujuan identifikasi dan klasifikasi oleh para ahli.
Nudibranch adalah makhluk hidup yang hanya terdiri dari kulit, otot, serta organ tubuh. Otot dalam tubuh hewan ini berfungsi sebagai alat gerak, baik berjalan maupun berenang jarak pendek. Meski disebut sebagai siput, hewan ini tidak memiliki cangkang saat dewasa. Pada tahap larva, hewan ini masih memiliki cangkang, namun cangkang tersebut akan terlepas saat memasuki tahap dewasa. Selain itu, hewan ini juga mengalami proses unik bernama torsi, dimana seluruh bagian tubuh akan berputar 180 derajat di kaki mereka saat beranjak dewasa. Proses inilah yang membuat insang dan organ kelamin hewan ini dapat terletak di atas kepala.
Nudibranch adalah salah satu kelompok hewan mungil yang memikat untuk diamati karena warnanya dan polanya yang mencolok serta variasinya yang beragam (Wägele & KlussmannKolb, 2005). Warna yang memikat dari hewan ini biasanya didapatkan dari makanan yang mereka konsumsi. Dibalik keunikan warna dan polanya yang memikat, tersimpan fungsi kehidupan penting bagi hewan mungil ini. Warna dan pola memikat tersebut dimanfaatkan nudibranch sebagai mode penyamaran untuk mencegah atau memberi peringatan bagi para pemangsa.
Selain keunikan dalam warna dan polanya, hewan ini juga memiliki keunikan dalam sistem perkembangbiakannya. Sebagai hewan hermafrodit, nudibranch memiliki organ kelamin jantan dan betina dalam satu individu. Meski begitu, hewan ini juga memiliki spesialisasi yang sedemikian rupa untuk mencegah fertilisasi sendiri. Oleh karena itu, hewan ini masih butuh untuk melakukan kopulasi dengan nudibranch lain. Jika kopulasi berhasil dilakukan, telur hasil fertilisasi akan disimpan dalam sebuah selaput transparan secara melingkar di sekitar terumbu karang.
Habitat dan Persebaran Nudibranch
Habitat nudibranch erat kaitannya dengan populasi makanannya. Pada dasarnya, hewan ini adalah pemakan segala. Hewan ini bisa memakan spons, karang, anemon, hidroid, teritip, dan telur ikan. Jika terdesak, hewan ini pun tidak segan untuk melakukan tindakan kanibalisme demi bertahan hidup. Biasanya, nudibranch dewasa akan memangsa nudibranch yang lebih muda dan berukuran kecil. Kanibalisme juga mungkin dilakukan jika populasi siput laut ini terlalu banyak dalam suatu area.
Pada umumnya, siput laut ini dapat ditemukan di daerah perairan dangkal, terumbu karang, perairan berlumpur, perairan berbatu, hingga perairan berkedalaman lebih dari satu kilometer. Selain itu, hewan ini juga mampu hidup di perairan yang hangat maupun dingin, bahkan di perairan ekstrim seperti perairan Kutub Utara maupun di dekat gunung berapi bawah laut. Oleh karena itu, hewan ini tersebar hampir di seluruh perairan dunia, mulai dari daerah perairan dingin di Kutub Utara hingga perairan beriklim sedang dan tropis di daerah selatan Samudera Antartika. Meski dapat hidup di habitat yang beragam, hewan ini memiliki syarat mutlak untuk habitat yang dapat ditempati, yaitu daerah perairan yang bersih dan tidak tercemar.