Jenis-jenis Penyakit Ikan Patin yang Wajib Pembudidaya Ketahui

Jenis-jenis Penyakit Ikan Patin yang Wajib Pembudidaya Ketahui – Ikan Patin merupakan spesies ikan tawar dari jenis Pangasidae yang memiliki ciri-ciri umum tidak bersisik, tidak memiliki banyak duri, kecepatan tumbuhnya relatif cepat, fekunditas dan sintasannya tinggi, dapat diproduksi secara massal dan memiliki peluang pengembangan skala industri. Dengan banyak keunggulan tersebut ikan ini menjadi salah satu komoditas perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, baik dalam segmen usaha pembenihan maupun usaha pembesarannya (Susanto, 2009).

Jika kamu masih awam dan akan membudidaya ikan patin. Nah oleh sebab itu, ada juga pertimbangan ketika kamu ingin memulai budidaya ikan patin. Salah satunya adalah penyakit.

Ada banyak sekali penyakit pada ikan patin yang harus kamu hadapi jika ingin membudidayakan ikan yang satu ini. Tentu saja kamu harus mengetahuinya. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas mengenai jenis-jenis penyakit ikan patin. Yuk, simak berikut pembahasannya.

Jenis-jenis Penyakit Ikan Patin

1. Kercunan

Jenis penyakit pertama pada ikan patin adalah keracunan. Nah, dalam pemberian pakan yang tidak tepat, ikan patin akan sangat mudah keracunan, seperti memberikan pakan yang sudah berubah warna, bentuk, dan bau sangat tidak baik untuk ikan patin.

Selain pakan, air kolam juga bisa menjadi penyebab keracunan pada ikan patin. Air kolam yang sudah terlalu kotor dengan kandungan amoniak yang sangat tinggi akan membuat ikan patin keracunan.

2. Ich atau White Spot Disease

Jenis penyakit ikan patin yang kedua adalah Ich atau White Spot Disease. Ich adalah penyakit parasit yang umum pada ikan air tawar, termasuk ikan Patin. Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa Ichthyophthirius multifiliis yang menginfeksi kulit dan sirip ikan, menyebabkan bintik-bintik putih seperti garam atau pasir terlihat pada tubuh ikan.

Read More

Ciri lainnya termasuk kegelisahan, menggosokkan tubuh ke benda-benda di sekitarnya, dan nafsu makan yang menurun.

3. Aeromonas dan Pseudomonas Infections

Aeromonas dan Pseudomonas adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada ikan Patin. Gejalanya termasuk luka atau bisul pada kulit, pembengkakan, perubahan warna, serta perubahan perilaku seperti kehilangan nafsu makan dan berenang dengan lesu.

Infeksi ini dapat terjadi ketika ikan terluka atau sistem kekebalan tubuhnya terganggu. Pengobatan melibatkan penggunaan antibiotik yang sesuai, perbaikan kualitas air, dan menjaga kondisi lingkungan yang bersih untuk meminimalkan risiko infeksi bakteri.

Faktor penyebab serangan bakteri ini antara lain karena kualitas air buruk, ikan yang stress akibat kepadatan ikan di dalam kolam yang tinggi dan juga pakan ikan yang tidak berkualitas.

4. Stres

Ikan patin juga bisa mengalami stress. Hal itu disebabkan karena faktor lingkungan yang kurang nyaman. Jika kolam yang kamu sediakan selalu memiliki air yang kotor, memberikan pakan yang tidak berkualitas dan tidak tepat waktu, serta populasi yang terlalu padat, maka bisa membuat ikan patin stress.

5. Parasit Usus

Jenis parasit usus itu seperti cacing, protozoa, atau kutu air dapat menginfeksi saluran pencernaan ikan Patin dan menyebabkan masalah pencernaan, kehilangan nafsu makan, dan penurunan kondisi fisik.

Gejala infeksi cacing nematoda pada ikan Patin dapat termasuk perubahan perilaku makan, penurunan pertumbuhan, dan penurunan kondisi tubuh. Pengobatan infeksi cacing nematoda pada ikan Patin biasanya melibatkan penggunaan obat cacing yang diberikan melalui pakan atau perendaman ikan dalam larutan obat.

6. Infeksi Bakteri

Jenis penyakit pada ikan patin selanjutnya yaitu karena infeksi bakteri. Dua bakteri yang paling sering menjangkit ikan patin adalah aeromonas sp. dan pseudomonas sp. Biasanya, ikan patin yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami pendarahan di beberapa bagian. Perut, dada, hingga sirip biasanya paling sering mengalami pendarahan.

Air kolam yang kotor dan tingginya kandungan zat amoniak menjadi penyebab infeksi bakteri pada ikan patin. Jika tidak segera ditangani, maka ikan patin bisa mengalami kematian.

7. Serangan Jamur

Jenis penyakit pada ikan patin yang terakhir adalah serangan jamur. Gejalanya ikan patin akan lebih sering menggosokkan badannya ke sisi kolam karena merasa gatal. Biasanya, serangan jamur terjadi karena adanya luka kecil pada ikan patin. Kolam yang terlalu kotor juga mempercepat perkembangan jamur itu.

Penyakit kekurangan gizi memang tidak menular, tetapi dapat menghambat pertumbuhan ikan patin. Pada tingkat yang sudah parah, ikan patin juga bisa mengalami kematian.

 

Untuk mencegah penyakit, penting bagi kamu sebagai pembudidaya untuk menjaga kebersihan akuarium, memantau kualitas air, memberikan makanan yang sehat dan bergizi, serta menghindari overpopulasi atau kerumunan ikan dalam akuarium ataupun kolam. Kunci sejatinya memang menjaga kepadatan ikan dan juga kualitas air.

 

Itulah pembahasan mengenai jenis-jenis penyakit ikan patin yang wajib pembudidaya ketahui. Semoga bermanfaat, ya!

Related posts