Gilakoi.com – Budidaya ikan air tawar tergolong jenis usaha yang kini mulai diminati oleh banyak masyarakat karena mudah dilakukan dengan modal yang minim. Nah, salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan ialah ikan lele.
Mengapa ikan lele ? Perlu anda ketahui bahwa ikan lele termasuk jenis ikan air tawar yang mudah dibudidayakan karena memiliki kemampuan hidup yang sangat tinggi walaupun dipelihara di air yang kualitasnya buruk sekalipun.
Saat ini tengah marak teknik budidaya terbaru di kalangan para pembudidaya ikan lele yang dikenal dengan sistem bioflok. Teknik budidaya sitem bioflok dipercaya dapat meningkatkan kualitas lele dengan hasil produksinya yang bagus sehingga dapat meningkatkan omset.
Bioflok adalah teknik pemeliharaan ikan dengan cara memaksimalkan jumlah tebar ikan lele pada wadah terbatas. Dan ternyata, setelah dilakukan percobaan, metode bioflok merupakan cara terbaik membudidayakan ikan lele sehingga pembudidaya dapat menghemat pakan hingga 50 %. Penasaran kan bagaimana cara budidaya lele dengan sistem bioflok.
Persiapan Kolam Bioflok
Kolam budidaya sistem bioflok pada umumnya berbentuk tabung (silinder), yang mana nantinya akan diisi ikan lele hingga padat. Adapun cara pembuatannya, anda perlu menyiapkan bahan berupa terpal, pagar besi dan paralon ¾. Kemudian buatlah lubang sedalam 20-30 cm dengan diameter 1,5-2 meter. Setelah itu beri saluran pembuangan di dasar tengah lingkaran menggunakan paralon tadi dan pasang kerangka membentuk lingkaran di sekeliling lubang. Selanjutnya buatlah selang guna mengalirkan air dan setelah kolam siap maka tinggal dilakukan pengisian air.
Persiapan Air Kolam Bioflok
Selanjutnya, tahap persiapan air kolam bioflok dilakukan pengisian air dengan memberikan pupuk dasar (pupuk kandang) ditambah molase (gula) dengan kadar 250 ml/m3, dan masukkan juga bakteri probiotik jenis bacilus sp. Setelah itu, diamkan air minimal 2 minggu sampai air berubah menjadi warna merah kecoklatan, dimana artinya air sudah dipenuhi oleh bakteri dan ganggang.
Pembesaran Bibit Ikan Lele
Dalam tahap pembesaran bibit ikan lele, sebaiknya anda pilih terlebih dahulu bibit lele yang sudah berusia 1 bulan agar ukurannya sama. Untuk itu, pelihara terlebih dahulu bibit lele yang masih kecil di kolam pembesaran kemudian seleksi ukurannya setelah berusia 1 bulan, barulah kemudian dipindahkan ke kolam bioflok.
Pemeliharaan di Kolam Bioflok
Ikan lele yang sudah berusia 1 bulan dan lolos seleksi, maka segera pindahkan ke kolam bioflok untuk dipelihara. Nah, pada tahap ini anda harus mengurangi porsi pakan secara bertahap setiap minggunya, mulai dari 10 %, 20 % hingga 50 %.
Pemberian Pakan
Untuk pemberian pakan dalam budidaya ikan lele sistem bioflok, anda bisa menggunakan pelet yang sudah dibasahi dan didiamkan selama 5-10 menit. Pakan diberikan 3 kali sehari, yaitu sekitar pukul; 9 pagi 3 sore dan 9 malam. Usahakan untuk tidak memberikan pakan terlalu banyak, dan lakukan pengecekan sample berat ikan lele secara rutin untuk menentukan porsi pakan yang harus diberikan.
Penambahan Probiotik
Penambahan probiotik secara rutin dilakukan untuk menjaga kestabilan kadar mikroorganisme dalam kolam. Baiknya dilakukan setiap seminggu sekali agar kolam bioflok tetap didominasi oleh mikroorganisme bermanfaat.
Panen Lele
Tahap terakhir dalam budidaya lele sistem bioflok ialah panen lele yang dapat dilakukan lebih cepat, yaitu sekitar 15-20 hari lebih awal daripada budidaya sistm konvensional. Bagaimana bisa ? Sebab, asupan nutrisi ikan lele dalam sistem bioflok ini senantiasa selalu terpenuhi sehingga ukuran tubuhnya pun lebih cepat berkembang.