Gilakoi.com – Mendengar nama oarfish tentu sangat asing di telinga kita bahkan sebagian besar orang pun tidak tau sama sekali mengenai ikan unik satu ini. Berasal dari keluarga Regalecidae, oarfish tergolong jenis hewan langka dan sangat sulit untuk dijumpai secara langsung walau menyelam ke lautan dalam sekalipun. Beberapa kasus penemuan hewan ini pun hanya saat terdampar di tepi pantai yang dipercaya kemunculannya sebagai sebuah pertanda gempa.
Bentuknya yang memanjang dan pipih menjadikan ikan ini sering dijuluki sebagai ikan pita. Dan di Indonesia sendiri hewan ini disebut sebagai ikan herring (oarfish) / raja herring (giant oarfish). Dari segi panjangnya hewan ini dapat mencapai 17 meter dan dinobatkan sebagai ikan dengan tulang sejati terpanjang di dunia.
Jika dilihat dari kejauhan, karakteristik struktur tubuh (terutama bagian sirip punggung dan sirip dadanya) dan juga gaya berenangnya mirip dengan hewan mitologi “naga”. Karena itulah banyak spekulasi penampakan naga laut yang sering diperbincangkan kemungkinan besar adalah penampakan dari ikan oarfish ini.
Klasifikasi Ilmiah Ikan Oarfish
- Domain: Eukaryota
- Kerajaan: Animalia
- Filum: Chordata
- Kelas: Actinopterygii
- Order: Lmapriformes
- Keluarga: Regalecidae
- Genera: Agrostichthys, Regalecus
Anatomi Ikan Oarfish
Karakteristik utama dari ikan oarfish tentu saja dari bentuk tubuhnya yang pipih dan memanjang. Panjangnya maksimal berkisar antara 11 – 17 m dengan bobot maksimum yang pernah tercatat ialah seberat 270 kg.
Bagian wajah agak membulat karena mulutnya tidak memiliki gigi serta tulang penyusun gigi. Mulai dari atas mata terdapat sirip yang memanjang sampai ke ekor. Diperkirakan ada sekitar 400 lebih sirip secara keseluruhan dan 10 sirip yang terdapat diatas kepalanya 3 – 5 kali lebih panjang dari sirip di badannya.
Tergolong sebagai ikan perairan dalam, insang yang dimilikinya berjumlah sangat banyak yakni 50 an lebih karena berfungsi dalam membantu menyesuaikan tekanan air yang sangat besar. Sementara pada bagian bawah insang terdapat sirip yang sangat panjang seperti kumis pada ikan lele yang membantu menstabilkan gerakan saat berenang.
Habitat Kehidupan Ikan Oarfsih
Perairan tropis zona pelagis dengan kedalaman 500 – 1000 mdpl merupakan habitat yang paling disukainya. Walau begitu ikan ini dapat menyebar ke berbagai penjuru laut karena tergolong sebagai ikan migrasi. Umumnya jangkauan migrasi hanya pada sebatas pada garis lintang tengah.
Makanan utamanya adalah ikan kecil, udang, fitoplankton, krill dan cumi-cumi. Untuk jenis giant oarfish tentu dapat memakan jenis ikan yang lebih besar. Ia selalu bergerak mengikuti mangsanya ke segala arah tanpa terikat satu sama lain karena termasuk sebagai hewan soliter (solitary animal) atau yang hidup sendiri.
Terbiasa hidup di dekat dasar laut perairan dalam menjadikan hewan ini sensitif terhadap perubahan alam seperti perubahan arah air laut, suhu air, hingga pergerakan lempeng bumi. Karena itulah hewan ini akan muncul ke permukaan laut beberapa hari sebelum terjadi suatu perubahan ekstrim di dalam laut. Hal ini sudah terbukti bahwa kemunculannya sering berkaitan dengan gempa bumi berskala besar.
Pertanda Gempa dari Kemunculan Oarfish
Pengaruh ikan oarfish terhadap gempa sudah diakui oleh beberapa ahli gempa. Salah satunya oleh pakar gempa asal Jepang bernama Kiyoshi Wadatsumi yang mengatakan bahwa sensifitifitas ikan oarfish terhadap perubahan kondisi alam di dasar laut sangat tinggi bahkan lebih tinggi dari beberapa jenis ikan lainnya. Sehingga ikan akan gelisah dan merasa cemas saat perubahan itu terjadi sehingga langsung segera muncul ke permukaan.
Beberapa kejadian yang berkaitan antara kemunculan ikan oarfish dengan terjadinya gempa bumi adalah pada tahun 2010 di Haiti dimana beberapa ikan oarfish muncul ke permukaan lalu beberapa hari setelahnya terjadi gempa dahsyat. Sekelompok oarfish yang terjadi nelayan di Jepang pada tahun 2011 adalah pertanda gempat bumi dan tsunami yang melulunlantahkan Jepang saat itu.
Jadi bisa disimpulkan bahwa apabila ikan ini berkelompok lalu ramai-ramai datang ke permukaan laut pasti akan terjadi suatu peristiwa besar karena sudah dirasakan oleh ikan ini terlebih dahulu. Namun jika kemunculannya hanya satu dan itupun terdampar di tepi laut maka kurang akurat jika dijadikan pertanda gempa karena bisa saja ikan tersebut sakit ataupun muncul ke permukaan karena kekurangan mangsa di perairan dalam.
Oarfish Bukanlah Ikan Buruan
Tekstur daging dari ikan oarfish ini berair dan lembek sehingga tidak disukai nelayan sebagai buruan. Apalagi kemunculannya yang jarang tentu membuat para nelayan banyak yang tidak mengenal hewan ini. Ditambah lagi bentuk tubuh, sirip dan serta postur wajahnya yang menyeramkan seringkali membuat takut orang yang menangkapnya sehingga melepaskannya lagi ke laut.