Gilakoi.com – Cara merawat ikan hias untuk pemula mungkin adalah yang paling banyak dicari saat ini. Merawat ikan menjadi pilihan banyak orang untuk menghilangkan stres.
Namun masalah yang umum dihadapi para pemula adalah ikan mudah mati. Tentu saja ada hal yang bisa Anda usahakan untuk meminimalisir kemungkinan tersebut.
Cara Merawat Ikan Hias Untuk Pemula
Ketika memelihara ikan hias, Anda juga harus menyiapkan tempat tinggalnya. Beberapa memerlukan setting aquarium yang tepat dan bisa hidup bersama ikan lainnya.
Namun ada juga beberapa jenis ikan yang hanya mau hidup sendirian. Oleh karena itu, pastikan Anda memilih ikan yang tepat dan membuat lingkungan yang tepat pula.
Cara Merawat Ikan Hias untuk Pemula Agar Tidak Mati
Baik merawat ikan koki maupun ikan lainnya, momok bagi banyak perawat ikan adalah bila ikan cepat mati. Oleh karena itu, Anda bisa ikuti tips berikut ini.
1. Pastikan akuarium punya ventilasi cukup
Jangan pernah menutup akuarium rapat-rapat karena ikan juga perlu oksigen. Beberapa orang bahkan sengaja menutupnya karena khawatir ikan melompat keluar.
Namun jikalau Anda harus menutup akuarium, pastikan masih ada ventilasi yang cukup. Apabila tidak memungkinkan, Anda bisa memberikan asupan oksigen tambahan dengan tabung yang khusus untuk ikan.
2. Perhatikan jenis ikan
Seperti penjelasan sebelumnya, jenis ikan mempengaruhi tingkat hidup dan kematian penghuni akuarium Anda.
Ada beberapa jenis ikan yang bisa berbaur dengan ikan-ikan lain, namun ada juga yang menganggapnya musuh yang harus dilenyapkan. Selain itu, beberapa ikan perlu tempat yang luas untuk hidup. Ikan arwana, misalnya, mereka perlu tempat yang cukup luas apalagi jika sudah mulai dewasa.
Ikan cupang masih bisa hidup berdampingan dengan ikan lainnya. Tapi jika Anda memelihara cichlid, sepertinya akan sulit untuk membuatnya berbaur dengan ikan lain yang lebih kecil.
3. Gunakan zeolite secukupnya
Apabila Anda menggunakan akuarium untuk memelihara ikan, Anda akan memerlukan zeolite untuk menjaga kejernihan air. Selain memelihara air agar tetap jernih, batu ini juga bisa mengikat bakteri E.Coli.
Pokoknya keberadaan batu ini sangat substantial untuk akuarium ikan hias di rumah Anda.
4. Hanya gunakan air bersih
Mungkin Anda sudah yakin bahwa air di rumah sudah bersih. Namun perlu Anda tahu bahwa air PAM dan ledeng memiliki kadar kaporit dan klorin yang tinggi.
Lalu bagaimana caranya agar mendapatkan air bersih yang sehat untuk ikan padahal Anda hanya punya air PAM?
Anda bisa mengendapkan air di ember selama semalaman. Setelahnya, air tersebut bisa Anda gunakan dengan lebih aman.
5. Pastikan pH dan suhu stabil
Air yang cocok untuk ikan akuarium memiliki pH di rentang 6,6 hingga 7,5. Namun masing-masing ikan memiliki kebutuhan kadar pH yang berbeda.
Apabila pH dan suhu tidak stabil, maka hal itu akan mempengaruhi daya tahan tubuh ikan dan bukan tidak mungkin akan membunuh ikan tersebut.
Selain itu, suhu yang baik ada di rentang 26 hingga 28 derajat Celcius.
6. Jauhkan dari paparan matahari langsung
Ikan yang dipelihara di kolam di luar rumah mungkin tidak masalah terkena cahaya matahari. Namun jika Anda memelihara ikan di akuarium, lebih baik jauhkan akuarium dari paparan matahari langsung.
Selain merusak ekosistem aquascape, cahaya langsung juga memicu tumbuhnya lumut dan alga. Air akuarium akan mudah kotor dan keruh.
7. Rutin bersihkan akuarium
Membersihkan akuarium adalah bagian dari merawat ikan yang paling basic. Selain kotor, apabila Anda tidak rajin membersihkannya maka kehidupan ikan di dalamnya akan terancam. Anda bisa mengganti air sekitar 30% saja untuk menjaga suhu dan pH agar tetap stabil.
8. Beri makan secukupnya
Sangat sulit membuat ikan mati kelaparan. Oleh karena itu sebaiknya Anda tidak terlalu banyak memberikan makanan.
Kelebihan makanan dapat mengakibatkan hal buruk untuk ikan di akuarium. Selain itu, pakan yang tersisa ini bisa membuat akuarium menjadi kotor dan beracun.
Cara Merawat Ikan Hias untuk Pemula Tanpa Oksigen
Namun bagaimana cara merawat ikan hias untuk pemula agar bertahan hidup meskipun tidak ada aerator atau oksigen tambahan?
Tidak perlu panik. Di bawah ini ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti apabila tidak berniat menggunakan aerator.
1. Pastikan ada pergerakan air
Oksigen yang ada di dalam air didapatkan dari pergerakan air. Lalu bagaimana ada pergerakan air apabila Anda tidak menggunakan aerator? Anda bisa menggunakan filter. Apabila sudah ada filter maka sudah ada pergerakan air.
Namun untuk ikan cupang mungkin filter dan aerator tidak diperlukan. Jadi sebaiknya disesuaikan saja dengan jenis ikan.
2. Tambahkan tanaman
Selain menggunakan filter, oksigen di dalam air bisa didapatkan dengan menambahkan tanaman hidup di dalam toples atau akuarium. Tanaman air mampu menghasilkan oksigen, yang juga bisa dinikmati oleh ikan di dalamnya.
Tanaman di dalam air juga berfungsi untuk menyaring kotoran ikan, yang di sisi lain akan sangat berguna untuk pertumbuhan tanaman itu sendiri.
3. Perhatikan jumlah ikan
Ikan juga memiliki kebutuhan ruang yang cukup agar hidup sehat, damai, dan sejahtera. Lalu jika Anda tidak memberikan oksigen di akuarium, ikan akan butuh tempat lebih luas untuk bertahan hidup.
Terlalu banyak ikan bisa membuat penghuni akuarium cepat mati karena berebut oksigen dan tidak memiliki ruang bergerak.
4. Ganti air
Terlepas dari Anda yang menggunakan atau tanpa oksigen, mengganti air secara rutin adalah semacam kewajiban. Selain mengurangi kadar amonia di dalam air, kadar oksigen juga bertambah ketika Anda memasukkan air baru.
Namun tetap perhatikan jumlah air yang bisa Anda ganti, ya. Jangan langsung semuanya.
5. Jaga suhu
Agra kadar oksigen di dalam air tetap seimbang, air tidak bisa terlalu hangat. Oleh karena itu sangat disarankan untuk meletakkan air di tempat yang sejuk dan jauh dari paparan matahari.