Cara Budidaya Ikan Gurame di Kolam Tanah Agar Sukses

Cara Budidaya Ikan Gurame di Kolam Tanah Agar Sukses – Cara budidaya ikan gurame untuk pemula agar sukses dapat dilakukan dengan menggunakan kolam tanah.

Keuntungan penggunaan kolam tanah untuk budidaya ikan gurame adalah terciptanya pakan alami secara natural bagi ikan. Namun, kolam tanah juga memiliki kekurangan.

Pasalnya, tanah mengandung banyak organisme. Akan tetapi, tidak semua organisme tersebut baik untuk gurame. Ada beberapa organisme yang bisa menjadi hama bagi ikan gurame. Untuk itu, sebelum menebar ikan gurame di dalam kolam tanah, Anda perlu melakukan pengobatan khusus untuk membunuh organisme atau hama yang dapat mengganggu kesehatan gurame tersebut.

Jika Anda berminat untuk budidaya ikan gurame di kolam tanah. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas mengenai cara budidaya ikan gurame di kolam tanah agar sukses. Yuk, simak berikut pembahasannya.

Cara Budidaya Ikan Gurame di Kolam Tanah Agar Sukses

1. Penentuan dan Persiapan Kolam Tanah

Langkah pertama yang harus Anda lakukan untuk membuat kolam tanah sebagai media budidaya ikan gurame adalah dengan menentukan jenis kolam tanah itu sendiri. Terdapat 3 jenis kolam tanah, yaitu kolam tanggul tanah, kolam tanggul tembok atau batu, dan kolam tambak air payau. Untuk menentukan jenis kolam yang cocok digunakan, Anda dapat menyesuaikannya dengan lahan yang dimiliki.

Bila jenis kolam sudah terpilih, selanjutnya adalah mempersiapkan kolam tanah. Berikut ini aturan pembuatan kolam tanah:

  • Pilih lokasi yang mendapatkan cukup sinar matahari.
  • Lahan cukup luas dan memiliki lingkungan sekitar yang bersih.
  • Tanah gembur dengan kandungan pasir sebesar 40%.
  • Ketinggian tanah 20-500 mdpl.
  • Air mengandung unsur mineral dan hara.
  • pH berkisar 6,5-7.
  • Debit air 15-20 m.
  • Suhu air 25-28 oC.
  • Kadar oksigen terlarut yang cukup.

Jika kolam telah selesai dibuat, bersihkan terlebih dulu menggunakan kapur atau gamping dolomit agar kolam bebas dari gulma serta organisme dan bakteri yang dapat menyebabkan kematian. Setelah dibersihkan, biarkan tanah mengering selama 3 hari atau sampai terbentuk retakan pada dasar kolam. Retakan tersebut merupakan tanda bahwa tanah sudah bebas dari bakteri dan penyakit.

Read More

Kemudian pasangkan filter atau saringan pada saluran air masuk dan keluar, lalu mulai isi kolam dengan menggunakan air bersih. Anda juga bisa menambahkan pupuk pada dasar kolam sebelum mengalirkan air bersih untuk menciptakan pakan alami dari dasar kolam.

2. Pemeliharaan Ikan Gurame

Tahap selanjutnya adalah proses pemeliharaan, hal itu tergantung jenis ikan gurame yang Anda gunakan. Jika Anda berternak ikan gurame hasil pemijahan indukan, maka Anda perlu memperhatikan kondisi air, indukan gurame yang akan melakukan pemijahan, dan pakannya agar dapat menghasilkan telur berkualitas unggulan. Umumnya indukan gurame akan menghasilkan telur sebanyak 5.000-7.000 telur.

Jika permukaan air pada kolam pemijahan seperti ada minyak atau tercium aroma amis, maka proses pemijahan telah berhasil. Segera angkat telur-telur ikan gurame tersebut dengan hati-hati. Lalu, simpan telur pada air bersuhu 27-28 oC.

Pasca penetasan telur, sekitar di hari ke-11 Anda dapat memindahkan benih gurame ke kolam pendederan. Idealnya ukuran benih gurame pada fase ini berkisar antara 10-15 gram/ekor. Anda perlu merawat benih tersebut hingga berukuran 100-150 gram/ekor. Lalu, pindahkan ke kolam pembesaran.

Padat tebar kolam pembesaran berukuran 100-150 m2 dengan ketinggian air 70 cm adalah sebanyak 20 ekor/meter persegi. Proses pembesaran ikan gurame ini akan berlanjut hingga ikan gurame memiliki bobot tubuh sekitar 500 gram/ekor.

3. Pemberian Pakan Ikan Gurame

Untuk memperlancar proses pembesaran ikan gurame kecil, Anda perlu memperhatikan cara pemberian pakannya. Berikan pakan sebanyak 2-3 kali sehari, sebaiknya pemberian pakan diberikan pada pagi, siang, dan sore hari. Pakan ikan gurame harus mengandung protein yang berasal dari protein hewani ataupun protein nabati, dengan komposisi nutrisi yang lengkap.

Protein nabati bisa didapatkan dari daun pisang atau gedebok pisang yang dicincang, daun talas, hasil fermentasi rumput kering, daun singkong atau daun pepaya, kedelai, daun kangkung, selada air, ampas tahu, ataupun kelapa.

Sedangkan sumber protein hewaninya bisa berasal dari cacing tanah, ikan teri, belalang, limbah udang, ataupun bekicot. Untuk mempermudah pemberian pakan, Anda bisa langsung menggunakan pakan pelet pabrikan dengan kandungan nutrisi yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan ikan gurame.

4. Panen Ikan Gurame

Tahap budidaya ikan gurame di kolam tanah yang terakhir adalah proses panen ikan gurame. Waktu terbaik untuk panen gurame adalah saat bobot tubuh ikan telah mencapai 500 gram. Biasanya, untuk mencapai bobot tersebut membutuhkan waktu 9-12 bulan, tapi jika Anda bisa mengoptimalkan pakan, waktu yang dibutuhkan bisa lebih singkat.

Proses panen ini bukan sembarang mengambil ikan dari kolam saja. Selain memperhatikan bobot tubuh ideal ikan layak panen, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.

Sebelum memanen ikan gurame, Anda wajib mengurangi volume air kolam hingga jumlah tertentu. Namun, jangan sampai air pada kolam habis.

Selanjutnya, persiapkan jaring khusus untuk menangkap ikan. Apabila ikan yang akan dipanen berukuran besar, maka Anda dapat membentangkan jaring dari ujung ke ujung kolam dan menggiring ikan ke salah satu sisi atau pojok kolam.

Pindahkan ikan satu persatu ke dalam wadah seperti baskom atau drum yang telah diisi air bila Anda ingin menjual ikan dalam kondisi hidup. Pada saat proses pemindahan tersebut, Anda harus mengecek kondisi ikan gurame yang dipanen. Anda juga perlu memperhatikan kepadatan baskom atau drum agar ikan hasil panen tak cepat mati meskipun dipindahkan pada media budidaya yang berbeda.

Itulah pembahasan mengenai cara budidaya ikan gurame di kolam tanah agar sukses. Semoga bermanfaat, ya!

Related posts