Gilakoi.com – Siapa yang tidak tahu dengan jenis ikan air tawar yang satu ini, ya ikan lele. ikan ini merupakan salah satu ikan paling populer di masyarakat karena memiliki citarasa yang sangat enak dan lezat, disamping itu harga ikan ini cukup murah dan terjangkau, sangat cocok bagi masyrakat untuk dijadikan ikan konsumsi sehari-hari.
Karena pada saat ini permintaan ikan lele semakin meningkat di pasaran, maka tidaklah heran banyak orang-orang yang terjun kepada bisnis ternak atau budidaya ikan lele. Dalam memulai bisnis ternak lele, kamu harus tahu cara yang akan kamu terapkan. Cara yang pertama adalah cara konvensional atau sering juga disebut dengan beternak lele secara tradisional. Keuntungan cara tersebut adalah tidak membutuhkan modal yang cukup besar namun harus memiliki lahan yang luas dengan hasil panen yang normal.
Cara yang kedua adalah menggunakan Sistem Bioflok yang membutuhkan modal sedikit lebih banyak dibandingkan dengan cara konvensional tetapi bisa diterapkan di lahan yang tidak terlalu luas dengan hasil panen yang lebih banyak dibandingkan dengan cara konvensional.
Bagi anda yang ingin mengetahui bagaimana Cara Beternak Ikan Lele dengan Sistem Bioflok, silahkan simak dibawah ini.
Kolam
Ternak lele, dengan sistem Bioflok, pada umumnya menggunakan kolam berbentuk bulat yang terbuat dari terpal. Jenis kolam tersebut dinilai lebih praktis dan dapat menghemat tempat. Kolam dengan ukuran diameter 3 meter mampu menampung hingga 3 ribu ekor lele.
Pada dasar kolam, dipasang pipa yang akan berfungsi sebagai jalan keluar kotoran lele yang mengendap di dasar kolam. Proses pembuangan kotoran lele harus diikuti dengan penambahan air, sehingga kolam tidak akan mengering. Kotoran yang dikeluarkan tersebut dapat digunakan sebagai pupuk organik dan sumber pakan bagi lele tersebut.
Air
Ketinggian air yang ideal adalah 80-100 cm dan pada hari kedua setelah diisi air, maka perlu memasukkan probiotik 5 ml/m3. Pada hari ketiga, masukkan prebiotik molase 250 ml/m3 dan pada malam harinya, taburkan dolomite 150-200 gram/m3.
- Probiotik adalah jenis bakteri yang bersifat baik yang akan berfungsi sebagai bahan pakan lele
- Prebiotik adalah makanan untuk Probiotik
Benih Ikan Lele
Setelah air dan campuran yang disebutkan sebelumnya selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menunggu selama 7-10 hari sebelum menaburkan benih ikan lele. Pastikan kamu sudah menyiapkan benih ikan lele yang unggul. Setelah penebaran selesai, tambahkan prebiotik 5 ml/m3 keesokan harinya.
Perawatan
Sebelum lele mencapai panjang 12 cm, maka kamu perlu memasukkan probiotik sebanyak 5 ml/m3, ragi tempe 1 sdm/m3, ragi tape 2 butir/m3, dan air dolomite 200-300 gram/m3 setiap 10 harinya.
Setelah lele melebih panjang tersebut, maka dalam periode yang sama, kamu perlu memasukkan probiotik sebanyak 5 ml/m3, ragi tempe 3 sdm/m3, ragi tape 6-8 butir/m3, dan air dolomite 200-300 gr/m3. Ragi tempe dan tape yang dimasukkan ke dalam kolam perlu dilarutkan terlebih dahulu di dalam air.
Pemberian Pakan
Pemberian pakan yang kurang akan mengakibatkan lele menjadi kanibal karena kelaparan. Oleh karena itu, perlu memilih pakan yang berkualitas dan sesuai dengan porsi berat lele. Pakan juga perlu dicampur probiotik dan kurangi dosis pakan jika sudah terbentuk flok/gumpalan.
Itulah Cara Beternak Ikan Lele dengan Sistem Bioflok yang dapat admin sampaikan kepada anda, semoga informasi tersebut dapat bermanfaat bagi anda.!