Gilakoi.com – Diartikel sebelumnya admin sudah memberikan informasi mengenai cara budidaya ikan sidat, dan dikesempatan ini juga admin akan membahas mengenai panduan lengkap budidaya belut, tentunya anda tahu dengan jenis hewan ini bukan?
Belut adalah sekelompok ikan berbentuk mirip ular yang termasuk dalam suku Synbranchidae. Suku ini terdiri dari empat genera dengan total 20 jenis. Jenis-jenisnya banyak yang belum diperikan dengan lengkap sehingga angka-angka itu dapat berubah. Anggotanya bersifat pantropis.
Belut merupakan hewan air yang tidak bersirip, bentuk badannya bulat memanjang dan berlendir banyak sehingga sulit di tangkap. Belut sawah memiliki mata kecil dan sipit, bermulut kecil seperti lipatan kulit, serta bergigi halus dan runcing.
klasifikasi belut sawah adalah sebagai berikut :
- Phylum : Chordata
- Classis : Pisces
- Subclassis : Teleostei
- Ordo : Synbranchoidea
- Familia : Synbranchidae
- Genus : Monopterus
- Species : Monopterus albus Zuieuw
Panduan Budidaya Belut: Media
Pembuatan media merupakan tahapan yang paling penting untuk menentukan tingkat keberhasilan budidaya belut. Kesalahan dalam pembuatan media akan berakibat fatal terhadap proses budidaya belut yaitu tingkat kematian bibit belut sangat tinggi (lebih50%).
Hal ini dikarenakan adanya banyak faktor penyebab seperti terjadi keracunan media akibat proses fermentasi yang tidak sempurna, matinya bakal calon pakan alami yang dihasilkan dari prosesfermentasi, banyaknya gas yang mucul akibat fermentasi yang tidak dapat keluar dari lumpur sehingga belut kekurangan oksigen. Oleh karena itu pembuatan media harus dilakukan secara benar dengan perhatian yang lebih seksama agar kejadian yang tidak diinginkan dapat dihindarkan.
Media pemeliharaan belut pada dasarnya ada 2 media utama yaitu:
- instan hasil fermentasi atau bokashi dan
- tanah atau lumpur yang matang.
Pembuatan media dapat dilakukan dengan banyak macam cara, tetapi yang dianjurkan saat ini adalah dengan menggunakan langkah-langkah yang mendekati habitat asli.
Media instan bokashi sebaiknya dibuat diluar kolam pemeliharaan. Tujuannya adalah untukmempercepat proses pematangan media sekaligusmemudahkan pengontrolan tingkat kematangannya. Jika langsung didalam kolam akan sulit untuk mengontrol tingkat kematangan keseluruhannya.
Pembuatan media Bokashi Instan Budidaya Belut
Proses fermentasi membutuhkan kondisi anaerob sehingga harus dalam keadaan tertutup.Adapun kebutuhan pembutan media instan bokashidengan perbandingan sebagai berikut :
- 40 Kg jerami padi
- 30 Kg cincangan batang pisang
- 20 Kg pupuk kandang
- 10 Kg bekatul/dedak
- ½ botol (250 ml) fermentator (mikroba)perikanan (disarankan menggunakan moebilin/bio nuklir)
- ½ liter molase/tetes/air gula
- 30 liter air sumur.
Tahapan pembuatan media instan bokashi adalahs ebagai berikut:
- Campurkan cacahan jerami, batang pisang, bekatul dan pupuk kandang hingga merata
- Campurkan fermentator (mikroba) perikanan(disarankan menggunakan moebilin/bio nuklir),molase/tetes dan air sumur, aduk rata
- Campurkan campuran bahan tahap no. 2 kecampuran bahan tahap no. 1 sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga benar-benar rata.
- Masukkan ke dalam plastik/terpal/karunggoni/sak tutup hingga benar-benar rapat. (Proses pematangan ini harus berlangsung secara anaerob)
- Diamkan selama satu hari. Pada hari kedua dan seterusnya lakukan pengadukan (membolak balikkan media) sebanyak tiga kali sehari (pagi, siang, dan sore).
- Selama proses pematangan, suhu media harus dipertahankan pada kisaran 50 C dan kelembaban 30% (cirinyanya suhu relatif hangat tetapi tidak terlalu panas serta terasa lembab atau tidak kering)
- Jika prosesnya lancar, media akan matangpada hari ke 4 sampai dengan hari ke 7
Hal penting terkait pembuatan media instan bokashiyaitu :
- Sebaiknya dilakukan diluar kolam budidaya agar kematangannya sempurna dan mudah dikontrol tingkat kematangannya
- Sebaiknya dilakukan dilokasi yang memiliki naungan atau tidak terkena sinar matahari langsung
- Pastikan media benar-benar matang sebelum dicampurkan dengan lumpur sawah atau tanah yang juga telah dimatangkan di dalam kolam.
- Meskipun membutuhkan bokashi dalam jumlah besar sebaiknya tidak langsung dalam jumlah besar dalam satu tempat agar mudah proses
- pembuatan terutama pengadukan.(dibuat secara bertahap)
Pembuatan media Tanah dan Lumpur untuk Budidaya Belut
Media tanah sawah (lumpur) yang paling baika dalah lumpur bagian paling atas sekitar 7 – 10 cm. Hal ini dikarenakan banyak mengandung unsure hara. Apabila tidak ada tanah lumpur dapat menggunakan tanah kebun yang juga banyak mengandung unsur hara. Jika menggunakan lumpur bekas budidaya ikan lainnya sebaiknya dijemur terlebih dahulu untukmenghilangkan zat berbahaya (seperti zat metan/gas). Adapun pematangan media tanah atau lumpur dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
- Masukkan tanah ke dalam kolam pemeliharaan (ketinggian sekitar 40 cm)
- Masukkan fermentator (mikroba) perikanan/pertanian (disarankan menggunakan moebilin/bio nuklir) dengan ukuran 1 botol untuk kolamberukuran 2 x 2 x 1 meter
- Aduk rata sambil tambahkan air, lalu diamkan. (kondisi tanah saat proses pematangan becek-becek, tetapi tidak terlalu tergenang)
- Jika mulai kering, tambahkan kembali air, tidak terlalu banyak (cukup agak becek)
- Aduk (bolak-balik) tanah setiap hari hingga tanah menjadi lembut (halus). Tandanya,teksturnya seperti menginjak tanah sawah ambles
- Setelah tanah halus, tambahkan air ke dalam kolam hingga ketinggian 5 -7 cm, lalu adukrata
- Setelah penambahan air, biasanya media mengeluarkan busa hasil fermentasi. Buang busa tersebut melalui saluran pembuangan. Lakukan beberapa kali hingga busa habis.
- Pematangan tanah pada umumnyaberlangsung selama 7 – 10 hari.
Hal penting yang perlu diingat terkait tanah sebagai media :
- Pematangan tanah dilakukan di dalam kolampemeliharan
- Jangan menggunakan tanah lempung atau tanah berpasir untuk media belut. Hal ini mengingat tanah lempung bersifat liat kurang sesuai dengan habitat belut. (Dapatmenghambat pertumbuhan hingga menyebabkan kematian, karena tekstur yang kasar menyebabkan belut dapat terluka).
Setelah media tersusun sebagaimana komposisi diatas maka media tersebut dapat dicampurkan dengan cara memasukkan media instan bokashi ke dalam kolam tempat tanah dimatangkan. Perbandingan antara media instan bokashi dan tanah beraneka ragam, bisa 50 : 50 , 40 : 60, atau 30 :70.
Campur kedua media sambil tambahkan air hingga becek (tidak menggenang). Jika campuran media mulai mengering tambahkan air hingga becek dan diamkan hingga sekitar seminggu. Setelah itu tambahkan air hingga ketinggian 5 – 7 cm diatasmedia. Untuk mempercepat proses sebaiknya bolak-balik dan colok-colok media selama proses pematangan.
Panduan Budidaya Belut: Pemilihan Bibit
Benihbelut yang siap tebar adalah benih yang segar, sehat, tidak luka dan sudah berumur sekitar 2 bulan dengan panjang sekitar 5 – 8 cm. Kebutuhan benih per meterpersegi kolam adalah 1,5 kg/m2 luas kolam. Diusahakan jangan benih yang berasal dari belutsetruman, karena tidak baik untuk perkembangannya. Pilihlah benih belut yang berwarna kecoklatan atau kekuningan dengan ukuran 1 kg benih belut berisi 80– 93 ekor bibit.
Bibit belut hasil budidaya diperoleh dengan cara memijahkan belut jantan dengan betina secara alami. Sejauh ini di Indonesia belum ada pemijahan buatan (seperti suntik hormon) untuk belut. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pembibitan, silahkan baca kiat sukses pembibitan belut.
Manajemen Pemeliharaan Belut
Pemantauan dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek tehnis budidaya termasuk kecukupan persediaan pakan bagi belut. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus mengingat belut termasuk binatang karnivora (pemakan daging) sehingga belut tidak bisa diberi makan dari limbah dapur.
- Makanan belut adalah cacing, ikan, anak kodok, belatung atau jentik nyamuk dapat dilakukan setiap hari dengan komposisipemberian pakan sebanyak 5% dari berat tubuh belut per hari.
- Pakan diberikan 1 kali setiap hari pada sore menjelang magrib (karena belut mengkonsumsi pada malam hari).
- Persediaan pakan bagi belut harus cukup mengingat belut merupakan binatang karnivora. Sehingga apabila pakan yang tersedia tidak mencukupi maka belut akan memangsa belut lain yang lebih kecil atau lemah.
Kegiatan pemantaun dalam proses pembesaranbelut harus dilaksanakan secara teratur dan rutin. Selain pakan jangan sampai kekurangan, hal lain yangperlu diperhatikan adalah pengaturan sirkulasi air. Airperlu diatur sedemikian rupa sehingga kolam jangan sampai kekurangan air atau kelebihan air.
Karena jikasampai kekurangan air maka belut akan mengeluarkan lendir dan apabila tidak terkendali maka belut akan lemas dan mati. Sedangkan jika kekelebihan air maka belut dapat mudah keluar dari kolam dan akan rugi. Sirkulasi air tidak harus 24 jam tetapi dapat diaturantar jam 10.00 WIB s/d jam 14.00 WIB siangmengingat jam-jam ini cuaca cukup panas.
Masa Panen
Tidak ada patokan seberapa besar ukuran belut dikatakan siap konsumsi. Tapi secara umum pasar domestik biasanya menghendaki belut berukuran lebih kecil, sedangkan pasar ekspor menghendaki ukuran yang lebih besar. Untuk pasar domestik, lama pemeliharaan pembesaran berkisar 3-4 bulan, sedangkan untuk pasar ekspor 3-6 bulan, bahkan bisa lebih, terhitung sejak bibit ditebar.
Itulah Panduan Budidaya Belut Lengkap yang dapat admin sampaikan, semoga bermanfaat!