Bagi anda yang serius memelihara koi, tentu ingin agar kualitas air pada kolam koi anda dapat terjaga kualitasya. Berbagai macam desain dan sistem filter bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas kolam. Namun ada satu hal yang sering dilupakan atau tak disadari oleh para pemilik kolam atau yang sedang membangun filter kolam, yaitu keberadaan sistem Vortex.
Apa itu sistem Vortex?
Vortex adalah sebuah sistem filterasi dengan memanfaatkan pusaran air. Prinsipnya sederhana saja, yaitu dengan mengalirkan air pada sebuah ruang kosong yang berbentuk silinder. Mengapa harus menggunakan ruang berbentuk silinder? Sebab memang tujuannya adalah untuk membuat aliran air berputar dan membentuk turbulensi. Tanpa menggunakan ruang berbentuk silinder maka pusaran air tak dapat tercipta dengan sempurna.
Air yang berputar di dalam tabung silinder akan menhasilkan turbulensi (pusaran) yang mana dengan adanya pusaran air ini, maka kotoran koi yang berbentuk padat (feces) akan terkumpul di tengah-tengah. Kotoran koi kemudian akan turun kebawah dan terkumpul di dasar. Untuk itu, di bagian dasar perlu dibuatkan lobang pembuangan (drainase) untuk membuang endapan kotoran yang ada.
Dengan sistem Vortex ini, maka diharapkan kotoran koi akan terkumpul dalam satu ruangan dan bisa segera dibuang. Dengan membuka lobang drainase, maka seluruh kotoran akan langsung terbuang sehingga dengan demikian fungsi filter dapat berjalan efektif dan mudah perawatannya.
Jadi, prinsip sistem vortex ini hanyalah dengan membuat sebuah ruang kosong berbentuk silinder untuk membentuk pusaran air agar dapat mengikat kotoran koi. Itu saja.
Cara ini sangat efektif untuk mengikat kotoran koi yang berupa partikel padat agar tak masuk ke chamber berikutnya.
Mengapa kotoran koi harus diikat pada ruang Vortex ini?
Hal ini bertujuan untuk mengurangi beban kerja ruang filter selanjutnya. Jika kotoran koi berupa partikel padat sudah terikat atau terkumpul di dalam ruang vortex ini, maka ruang chamber selanjutnya tidak terbebani untuk menyaring partikel kasar. Biasanya sistem ini digunakan dalam sistem filter yang mengutamakan fungsi filter biologi.
Dimana sebaiknya ditempatkan ruang Vortex?
Ruang Vortex hendaknya ditempatkan paling awal pada susunan chamber pada sistem filter kolam koi. Mengapa? Sebab memang tujuannya adalah untuk mengikat kotoran koi dari kolam yang pertama kali masuk ke ruang filter.
Berikut ini adalah skema vortex :
Pada skema diatas bisa di lihat arah aliran air masuk dibuat sedemikianrupa yaitu sejajar dengan diding silinder yang melengkung. Air yang di arahkan sebagaimana pada gambar, akan berputar sesuai dengan bentuk ruang silinder yang dipersiapkan.
Sehubungan dengan hal ini, pertanyaan yang sering muncul adalah, bagaimana cara menggerakkan air untuk masuk ke bak Vortex?
Ada 2 cara. Yang pertama yaitu dengan menggunakan pompa yang menarik air kolam dan air langsung di arahkan ke ruang vortex. Yang kedua adalah juga dengan mennggunakan pompa, namun letak pompa berada pada bagian akhir pada filter chamber. Air ikut mengalir akibat tertarik oleh pompa yang ditempatkan pada ruang chamber terakhir. Untuk cara pertama, diperlukan sebuah ruang kosong tambahan (settlement) sebelum ruang Vortex sebagai tempat diletakkan pompa.
DOUBLE VORTEX
Sistem Vortex ini bisa saja dibuat beberapa ruang secara paralel (Double Vortex), untuk memastikan bahwa tidak ada lagi kotoran koi yang terlepas dan masuk ke chamber berikutnya. Sebagaimana dapat dilihat pada gamber berikut ini :
Pada gambar diatas adalah ruang Vortex yang disusun paralel. Hal ini dimaksudkan agar seluruh kotoran kasar dapat tersaring seluruhnya sehingga tak ada lagi yang masuk ke chamber berikutnya.
Gambar diatas adalah contoh skema sistem filter yang dilengkapi ruang Vortex pada bagian awal. Chamber berikutnya adalah untuk menempatkan media filter biologi, berupa sikat (brush), japan mat, bioball, dll.
Dalam sistem yang memanfaatkan filter biologi ini tidak digunakan lagi media filter kimiawi seperti batu ziolite, arang kelapa (carbon active) dll, dan hanya mengandalkan bakteri nitrifikasi untuk menetralisir ammonia.
Sistem filter seperti ini cukup mudah dalam perawatannya, terutama dalam melakukan back washing, yaitu mengeluarkan kotoran dari dasar chamber. Cukup dengan mencabut pipa pada chamber terakhir, maka semua kotoran yang mengendap akan langsung terbuang.
Gambar diatas adalah salah satu cara untuk membuat pusaran air yaitu dengan memecah aliran air masuk menjadi 2 bagian, sehingga air secara langsung bergerak memutar.
Hal Penting terkait sistem Vortex
Sistem ini memerlukan lahan yang cukup luas, sebab bangunan ruang vortex harus cukup tinggi, setidaknya dengan diameter 50 meter cm dan tinggi 80 cm. Mengapa perlu ketinggian tertentu? Sebab untuk membentuk pusaran air diperlukan tinggi ruang yang cukup. Jika terlalu pendek, maka turbulensi air tidak cukup efektif untuk mengikat kotoran koi.
Demikianlah semoga bermanfaat.
#donibastian