7 Penyakit yang Sering Menyerang Ikan Bawal – Ikan bawal merupakan salah satu jenis ikan air tawar terbesar dari golongan ikan neotropik. Ikan bawal memiliki pertumbuhan yang relatif cepat dibanding beberapa jenis ikan air tawar lain. Ikan bawal pada awalnya dikenal masyarakat sebagai ikan hias dan diperdagangkan di pusat penjualan ikan hias.
Namun seperti halnya usaha perikanan lainnya, risiko penyakit selalu ada. Penyakit dapat menjadi ancaman serius terhadap kelangsungan hidup dan produktivitas ikan bawal.
Berikut adalah 7 jenis penyakit yang sering menyerang ikan bawal. Yuk, simak berikut pembahasannya
7 Penyakit yang Sering Menyerang Ikan Bawal
1. Ikan Memanjang atau “Columnaris”
Jenis penyakit yang sering menyerang ikan bawal yang pertama adalah penyakit columnaris atau ikan memanjang. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Flexibacter columnaris. Gejalanya termasuk adanya luka pada kulit ikan. Lendir berlebihan, dan seringkali ikan terlihat memanjang.
Pencegahan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan menjaga kualitas air, memberikan pakan yang baik, dan meminimalkan stres pada ikan.
2. Ikan Bermata Busuk atau “Aeromonas Septicemia”
Jenis penyakit selanjutnya adalah ikan bermata busuk. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas spp. Gejalanya mencakup mata ikan yang membengkak, warna yang memudar, dan adanya luka pada tubuh ikan.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kolam, meminimalkan kepadatan populasi ikan, dan memberikan pakan yang bergizi.
3. Ikan Berubah Warna atau “Motile Aeromonas Septicemia” (MAS)
MAS juga disebabkan oleh bakteri Aeromonas spp. Tetapi gejalanya lebih terfokus pada perubahan warna ikan. Ikan yang terinfeksi MAS dapat mengalami perubahan warna menjadi keabu-abuan.
Pencegahan melibatkan pengelolaan kepadatan ikan, karantina benih, dan pemantauan kualitas air.
4. Ikan Pecah Kulit atau “Ulcerative Dermal Necrosis”
Selanjutnya yaitu penyakit ikan pecah kulit. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk bakteri Aeromonas dan Pseudomonas. Gejalanya mencakup luka-luka pada kulit dan sisik ikan bawal.
Pencegahan melibatkan pemberian vaksin, pengelolaan kualitas air, dan pemantauan kesehatan ikan secara rutin.
5. Ikan Berlendir atau “Ichthyophthirius multifiliis” (Ich)
Ich merupakan penyakit parasit yang sering menyerang ikan air tawar, termasuk ikan bawal. Gejala umumnya mencakup bintik-bintik putih pada tubuh ikan. Dan gesekan ikan ke permukaan benda-benda di dalam kolam.
Pencegahan melibatkan pengaturan suhu air, karantina benih, dan pengobatan parasit.
6. Ikan Terkena Jamur atau “Saprolegniasis”
Selanjutnya yaitu ikan terkena jamur atau saprolegniasis. Jamur Saprolegnia dapat menyerang ikan yang luka atau lemah. Gejalanya termasuk pertumbuhan jamur putih pada tubuh ikan.
Pencegahan melibatkan menjaga kebersihan kolam, memberikan pakan yang baik, dan menghindari kepadatan populasi yang tinggi.
7. Ikan Terinfeksi Virus
Jenis penyakit yang sering menyerang ikan bawal yang terakhir yaitu ikan terinveksi virus. Beberapa virus tersebut seperti virus herpes ikan (IHHNV) atau virus biru kepala (Birnavirus). Virus tersebut dapat menyebabkan penyakit serius pada ikan bawal.
Pencegahan melibatkan karantina benih, pengelolaan kualitas air, dan penerapan praktik biosekuriti yang ketat.
Pencegahan merupakan kunci utama dalam mengatasi penyakit pada budidaya ikan bawal. Hal ini melibatkan manajemen kualitas air, pemilihan benih yang sehat, pemberian pakan yang baik dan langkah-langkah biosekuriti.
Pemantauan rutin terhadap kesehatan ikan dan tindakan cepat saat gejala penyakit muncul. Juga sangat penting untuk menjaga kelangsungan usaha budidaya ikan bawal.
Itulah pembahasan mengenai 7 jenis penyakit yang sering menyerang ikan bawal. Semoga bermanfaat!